Merdeka.com - Selain strategi usaha, hal penting lain yang perlu diperhatikan saat mengembangkan bisnis adalah laporan keuangan. Hal ini sangat penting agar pemilik usaha bisa mengetahui posisi bisnisnya. Laporan keuangan juga dibutuhkan untuk menarik investor atau ketika melakukan peminjaman modal di bank.
Sayangnya, belum banyak pemilik usaha yang memahami cara membuat laporan keuangan yang benar. Beruntungnya para finalis Festival Kreatif Lokal 2020 mendapatkan privilege, yaitu kesempatan langsung belajar dengan ahlinya lewat sesi Business Coaching bersama Switomo Santoso dari Prasetiya Mulya. Apa saja sih ilmu-ilmu yang diperoleh?
Problem Utama Keuangan UMKM
©Adira Finance
Dalam sesi Business Coaching yang berlangsung dengan interaktif dan menarik ini, Switomo menjelaskan dasar-dasar laporan keuangan yang biasanya banyak belum dipahami para pemilik bisnis. Diawali dengan menjelaskan apa itu perbedaan asset dan omzet. Asset adalah semua barang yang dimiliki untuk menjalankan usaha, sementara omzet adalah total penjualan tapi bukan laba.
Trainer yang sudah punya pengalaman panjang di bidang finance ini juga menjelaskan masalah umum keuangan UMKM. Yang dimulai dari tidak melakukan pencatatan keuangan secara teratur dan terukur, mencampur keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, perencanaan dan pengelolaan utang yang tidak tepat, perhitungan biaya, laba rugi dan harga jual yang belum tepat, serta tidak menentukan gaji sebagai pemilik bisnis.
Proses Pencatatan Laporan Keuangan
©Adira Finance
Switomo menjelaskan siklus akuntansi diawali dengan terjadinya transaksi, pencatatan, kategorisasi, summarize, dan terakhir adalah proses pembuatan laporan keuangan. Laporan posisi keuangan itu sendiri merupakan catatan yang berisi tentang berapa asset atau harta yang dimiliki, utang, dan modal dalam menjalankan usaha.
Untuk menentukan laba bersih, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Dimulai dari menghitung hasil penjualan yang kemudian dikurangi laba kotor. Setelah itu ada yang namanya operating profit, laba sebelum pajak dan terakhir adalah net profit atau laba bersih.
Selanjutnya, para peserta diajak untuk membedakan modal kerja jangka pendek dan jangka panjang. Modal jangka pendek terdiri dari asset jangka pendek seperti kas, saham, piutang, inventory atau barang, supplies/consumables atau barang-barang jangka pendek yang tidak untuk dijual, dan prepaid expenses.
Sementara itu, asset jangka panjang biasanya berupa tanah, gedung, mesin, kendaraan, dan asset tak berwujud misalnya software yang digunakan, hak paten, dan hak cipta. Asset yang dimiliki ini biasanya akan mengalami depresiasi atau penyusutan, yaitu nilainya menurun secara akuntansi.
Bagaimana Menghitung Pajak UMKM?
©Adira Finance
Cara Hitung PPh bagi UMKM sejak berlakunya PP 46 Tahun 2013 bagi WP Orang Pribadi dan WP Badan. Penghasilan bruto yang diterima langsung dikenakan pajak UMKM sebesar 0,5%. Untuk pembayaran pajak UMKM ini bisa dilakukan dengan setor sendiri atau dipotong atau dipungut oleh Pemotong atau Pemungut. Adapun obyek pajak antara lain penghasilan dari usaha, peredaran bruto (omzet) setahun tidak melebihi Rp 4,8 miliar. Omzet ditotal dari seluruh gerai/outlet baik pusat atau cabang.
Banyak ilmu baru yang dipelajari dari sesi Business Coaching bersama Switomo Santoso dari Prasetiya Mulya bersama para finalis Festival Kreatif Lokal 2020. Semoga bisa menginspirasi pemilik bisnis lainnya ya! [wri]
Hal Penting Saat Kembangkan Usaha, Sudah Belajar Laporan Keuangan yang Benar? | merdeka.com - Merdeka.com
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment