Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan BUMN baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melakukan penambahan penyertaan modal kepada anak usaha di bisnis air minum yakni PT Krakatau Tirta Industri (KTI) dengan cara penyertaan modal dalam bentuk tanah.
KTI adalah anak perusahaan perseroan dengan persentase kepemilikan saham 99,99%.
"Nilai penambahan penyertaan modal seluas 2.765.437 meter persegi senilai Rp 798.427.448.000 [Rp 798 miliar]," kata Sekretaris Perusahaan KRAS Pria Utama, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (31/3/2021).
Tujuan penambahan modal ini untuk memperbaiki struktur permodalan PT KTI dalam rangka memperoleh sumber pendanaan yang akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan Water Treatment Plant Air Laut. Dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan kinerja perseroan secara konsolidasi.
"Dampak penambahan ini, maka terjadi peningkatan kepemilikan saham perseroan di PT KTI menjadi sebesar 818.427.447 saham atau sebesar 99,99%," kata Pria.
Sebelumnya KTI sudah mendapatkan proyek yakni menyiapkan pasokan air bersih untuk rencana pengembangan PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) di Cilegon.
Kesiapan tersebut dituangkan dalam Letter of Intent yang diserahkan oleh Plt. Direktur Utama KTI Hery Susanto kepada Corporate Service Director Lotte Titan Nusantara Heri Haerul Thamrin pada Kamis, 5 November 2020. Penyerahan dokumen ini disaksikan oleh Direktur Pengembangan Usaha Krakatau Steel Melati Sarnita.
Hery Susanto menyatakan, KTI senantiasa berkomitmen untuk mendukung setiap investasi di Provinsi Banten, khususnya di kawasan Anyer dan Cilegon.
"Air bersih merupakan urat nadi bagi pertumbuhan ekonomi sehingga Krakatau Steel melalui KTI senantiasa berupaya menghadirkan inovasi untuk meningkatkan efisiensi proses dan distribusi sehingga ketersediaan air bersih semakin meningkat," ujar Hery.
PT LCI berencana untuk melakukan ekspansi bisnisnya dengan pembangunan pabrik baru di Cilegon senilai US$ 3,5 miliar.
Atas rencana ini, dibutuhkan jaminan ketersediaan air bersih dari sisi kuantitas maupun kontinuitas. Diperkirakan tidak kurang dari 400 liter per detik yang akan dipasok oleh KTI dan akan meningkat seiring dengan tahapan pengembangan PT LCI.
Hery menambahkan, bahwa KTI mempunyai fasilitas yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dan berpengalaman memasok kebutuhan air bersih bagi industri baja dan petrokimia besar di Cilegon.
"Kami yakin dengan kemampuan kami dalam memberikan jaminan pasokan bagi PT LCI untuk program pengembangannya," lanjutnya.
Data BEI mencatat, saham emiten yang dipimpin oleh Silmy Karim ini tercatat stagnan Rp 605/saham. Sebulan terakhir saham KRAS mius 10% dan year to date saham KRAS naik 41%.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
Kebut Bisnis Air Minum, KRAS 'Suntik' Anak Usaha Rp 798 M - CNBC Indonesia
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment