Rechercher dans ce blog

Tuesday, April 27, 2021

BSI Dorong Pelaku Usaha Mikro Go Digital - Validnews

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI memperkuat komitmen mengembangkan sektor usaha mikro. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan pada platform digital bernama Mikro Go Digital.

Direktur Retail Banking BSI, Kokok Alun Akbar mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan untuk membantu pelaku UMKM di masa pandemi agar dapat terus memasarkan produksinya baik secara luring maupun daring. Pelatihan ini dilakukan BSI bekerja sama dengan marketplace Shopee.

"Pelatihan yang bekerja sama dengan Shopee ini sangat penting, agar pelaku usaha mikro binaan BSI dapat beradaptasi dengan kondisi dan perkembangan digital," kata Kokok Alun dalam keterangan di Jakarta, Selasa (27/4).

Ia menambahkan, ada sebanyak 550 pelaku usaha mikro yang menjalani pelatihan pada program ini, agar bisa mulai mengembangkan bisnis secara online.

Selain itu, BSI juga memudahkan akses permodalan kepada para pelaku UMKM dengan menyalurkan pembiayaan mikro melalui platform e-commerce Shopee.

Kokok menyampaikan, konsistensi BSI membantu pelaku usaha mikro juga ditunjukkan dengan tumbuhnya nilai pembiayaan yang disalurkan perusahaan sepanjang awal tahun ini.

Pada periode Januari hingga Maret 2021, penyaluran pembiayaan mikro BSI mencapai Rp2,32 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 116,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

"Kami akan terus konsisten mengembangakan sektor usaha mikro. Harapan kami, dengan terus berkembangnya usaha mikro, maka perekonomian nasional dapat semakin kokoh dan terus tumbuh baik secara berkelanjutan," ujar Kokok.

Sekadar informasi, Bank Syariah Indonesia merupakan bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN, yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021.

Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk yakni Mandiri, BNI, dan BRI, serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari sepuluh bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga:

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BRIS. Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia.

Per Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga atau DPK mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu, laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar sepuluh besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400 jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari berbagai segmen. Mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri. (Fitriana Monica Sari)

Let's block ads! (Why?)


BSI Dorong Pelaku Usaha Mikro Go Digital - Validnews
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...