Survei Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kegiatan dunia usaha mulai menggeliat pada kuartal I 2021. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) sebesar 4,50 persen membaik dari minus 3,90 persen pada kuartal IV 2020.
"Peningkatan didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang telah positif antara lain sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta sektor industri pengolahan," jelas Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam rilis resmi, Rabu (14/4).
Selain industri pengolahan yang didorong momentum bulan puasa, responden menyatakan peningkatan kinerja sektor pertambangan didorong oleh permintaan yang menguat.
"Sedangkan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan ditopang oleh musim panen raya pada komoditas tanaman bahan makanan (tabama)," ujar Erwin.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai juga meningkat dari 71,96 persen pada kuartal IV 2020 menjadi 73,38 persen pada kuartal I 2021.
Penggunaan tenaga kerja juga diindikasikan membaik meski masih dalam fase kontraksi, dengan kondisi keuangan dunia usaha dalam kondisi normal.
Pada kuartal II 2021, responden memprakirakan kegiatan usaha kian menguat dengan SBT sebesar 18,87 persen.
"Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan diprakirakan terjadi pada seluruh sektor ekonomi, terutama sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan," jelasnya.
Manufaktur Mulai Ekspansi
Selain itu, BI juga memperkirakan kinerja sektor industri manufaktur meningkat dan berada dalam fase ekspansi pada kuartal I 2021. Hal itu tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 50,01 persen untuk Januari-Maret 2021 atau meningkat dari 47,29 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Ini sejalan dengan peningkatan kegiatan sektor industri pengolahan hasil SKDU yang menanjak berkat meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Idulfitri.
"Peningkatan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan volume produksi yang berada dalam fase ekspansi,"tutur Erwin dalam keterangan terpisah.
Secara subsektor, mayoritas responden mencatat perbaikan kinerja terjadi pada subsektor makanan, minuman dan tembakau, subsektor pupuk, kimia dan barang dari karet, dan subsektor tekstil, barang kulit dan alas kaki yang sudah berada pada fase ekspansi.
Pada kuartal II 2021, kinerja sektor industri pengolahan juga diprediksi meningkat dan berada dalam fase ekspansi. PMI-BI pada kuartal II-2021 diprakirakan sebesar 55,25 persen atau meningkat dari kuartal sebelumnya.
"Peningkatan PMI-BI didorong oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi yang berada pada fase ekspansi," tutur Erwin.
Selain itu, seluruh subsektor diprakirakan akan berada pada fase ekspansi, terutama subsektor kertas dan barang cetakan, subsektor makanan, minuman dan tembakau, serta subsektor pupuk, kimia dan barang dari karet. Responden menaksir peningkatan tersebut didorong oleh naiknya permintaan pada bulan puasa dan lebaran.
(sfr/sfr)Survei BI: Kegiatan Dunia Usaha Meningkat pada Kuartal I 2021 - CNN Indonesia
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment