Rechercher dans ce blog

Saturday, May 8, 2021

Peneliti: Agrobisnis Jadi Usaha Menjanjikan di Masa Pandemi - Validnews

SEMARANG- Peneliti urban farming dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Dian Armanda mengatakan agrobisnis merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan pada masa pandemi covid-19.

"Saat lapangan usaha lain mengalami penurunan, pertanian justru mengalami penaikan sangat signifikan," kata Dian Armanda selaku pendiri start up CitiGrower, sebuah inisiatif urban farming berbasis digital, dikutip dari Antara di Semarang, Sabtu (8/5).

Dian Armanda memaparkan, pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB menurut lapangan usaha pada Triwulan II 2020 saat pandemi covid-19 mulai melanda Indonesia. Sektor pertanian, misalnya, ternyata masih menjadi kekuatan ekonomi di Tanah Air dengan pertumbuhan positif, bahkan tertinggi dengan pertumbuhan PDB sebesar 16,24%.

Pada periode yang sama, lanjut Dian, infokom sekitar 3,44% dan pengadaan air 1,28%. Sektor lainnya mengalami pertumbuhan negatif, misalnya real estate mencatat minus 0,26%, jasa pendidikan -0,68%, industri -6,49%, dan perdagangan -6,71%.

"Artinya, agrobisnis itu sesuatu yang sangat menjanjikan pada era pandemik ini dalam posisi apa pun, baik produsen/grower/petani, pengolah, distributor, maupun retailer," kata Dian yang saat ini tengah menempuh program doktoral di Institute of Environmental Sciences Leiden University, Belanda.

Dengan komoditas apa pun, menurut Dian, agrobisnis merupakan peluang usaha yang menjanjikan, baik hasil tani seperti sayuran, olahan hasil tani atau makanan olahan, alat dan bahan-bahan pertanian, maupun jasa pertanian.

Terkait dengan urban farming, dosen UIN Walisongo Semarang mengatakan pertanian perkotaan berpotensi mendukung perbaikan ekologi, nilai edukasi, estetika, dan ekonomi, terbukti mendukung ketahanan pangan 200 juta sampai 400 juta petani urban dunia.

"Urban farming juga telah menjadi tren dan gaya hidup baru masyarakat perkotaan," pungkasnya. 

Peneliti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Ashari menyebutkan terdapat beberapa perubahan perilaku masyarakat yang diprediksi terjadi dan menjadi peluang usaha di sektor pertanian. Pertama, pembelian bergeser dari produk yang besifat keinginan menjadi kebutuhan. 

“Perubahan ini menguntungkan karena sebagian besar produk pertanian adalah kebutuhan pokok. Ini berarti akan terjadi peningkatan produk-produk pertanian atau minimal akan sama dengan sebelum pandemi,” tulisnya dalam sebuah jurnal “Peluang Bisnis Pertanian pada Masa Pandemi dan Era New Normal”.

Perubahan kedua, konsumen mulai mengurangi makan di restoran dan beralih ke layanan pesan antar atau delivery. Pola pembelian makanan pesan antar yang sebelumnya sesekali menjadi lebih rutin. Implikasinya bagi usaha perhotelan, restoran, dan kafe (horeka) akan terdampak karena terjadi penurunan permintaan untuk di makan di tempat. 

“Walaupun demikian ada peluang penurunan tersebut terkompensasi dengan layanan delivery, walaupun tidak sebanding dengan penurunan yang terjadi di horeka,” lanjutnya.

Kebijakan Work From Home mendorong keluarga-keluarga untuk kembali rutin memasak makanan sendiri di rumah. Situasi ini berpotensi menjadikan permintaan untuk produk segar pertanian akan meningkat, seperti sayuran dan daging.

Pasangan rumah tangga milenial dengan pola pikir kepraktisannya, juga diprediksi akan lebih banyak memasak makanan sendiri. Namun, dengan bahan yang siap masak atau ready to cook dan dapat dimasak sewaktu-waktu. Fenomena ini bisa berdampak meningkatkan permintaan komoditas pangan berupa bahan/produk siap olah beku.

Terakhir, pola belanja secara daring yang berulang, yang umumnya untuk kebutuhan dasar dan penting, akan mendorong berkembangnya pola berlangganan. Pola ini akan menyebabkan peningkatan intensitas belanja secara daring yang diperkirakan akan berkembang semakin pesat pada masa new normal dan pada masa masa mendatang 

“Perubahan perilaku konsumen pada masa pandemi covid 19 dan new normal harus direspons oleh pelaku usaha pertanian untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Model penjualan online bisa menjadi pilihan karena semakin diminati konsumen pada masa pandemi covid-19,” katanya.

Terkait dengan e-commerce, lanjutnya, ada dua alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha pertanian. Yaitu, bekerja sama dengan marketplace seperti TaniHub atau Petani, maupun membuat online-shopping sendiri

Adblock test (Why?)


Peneliti: Agrobisnis Jadi Usaha Menjanjikan di Masa Pandemi - Validnews
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...