Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mencatat minat para pelaku usaha di daerah dalam mendirikan bisnis bahan bakar minyak (BBM) melalui Pertashop terus bertambah. Perseroan bahkan telah menerima lebih dari 4.000 peminat yang telah mendaftarkan diri untuk membangun usaha Pertashop.
Adapun target pembangunan Pertashop pada tahun 2021 diharapkan mencapai 10 ribu unit guna meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam mendapatkan energi di wilayah yang belum terjangkau oleh SPBU Pertamina.
"Pertamina kini terus mengejar target pembangunan 10.000 Pertashop," ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Pertamina, Putut Andriatno, di Jakarta, Rabu (2/6).
Untuk mencapai target pembangunan 10.000 Pertashop tersebut, Pertamina telah menggandeng sejumlah kementerian dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Kementerian yang telah mendukung pendirian Pertashop antara lain Kementerian Dalam Negeri untuk kemudahan proses perizinan.
Pertamina juga kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM dan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi untuk mendorong koperasi-koperasi dan BUMNDes (badan usaha milik desa) untuk mendirikan usaha Pertashop. Sementara dalam kerjasama dengan Himbara ada tiga bank BUMN yakni Bank Mandiri, BRI dan BNI yang siap memberikan bantuan modal kepada para calon investor Pertashop melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dari kerja sama ini, diharapkan bisa mendorong peningkatan jumlah pendirian Pertashop.
Tingginya keuntungan dari bisnis Pertashop, diyakini akan membuat para pelaku UMKM di daerah jadi tertarik bisnis Pertashop.
Di Jawa Timur misalnya, Bambang Purwito, seorang pelaku UMKM di Jawa Timur sampai mendirikanenam Pertashop karena dinilai sangat menguntungkan. Satu Pertashop yang dikelola Bambang Purwito bisa meraih untung bersih sekitar Rp25 juta sebulan karena mampu menjual BBM lebih dari 1.000 liter sehari.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fanshurullah Asa mendukung penuh langkah PT Pertamina dalam menggalakkan pendirian Pertashop di berbagai pelosok pedesaan yang belum terjangkau oleh SPBU Pertamina. Sebab, pengembang Pertashop dapat mendorong warga jadi terbiasa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas yang lebih ramah lingkungan.
Jika Pertashop makin banyak, maka akan mempercepat konversi penggunaan Premium ke BBM non-subsidi di tengah masyarakat. Bila konversi penggunaan Premium ke BBM non-subsidi dipercepat dengan Pertashop, juga bisa mengurangi beban anggaran subsidi BBM dalam APBN. [azz]
Pertamina Catat Peminat Bangun Usaha Pertashop Tembus 4.000 Orang | merdeka.com - Merdeka.com
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment