Rechercher dans ce blog

Thursday, July 8, 2021

Kiat Pelaku Usaha Hadapi PPKM Darurat Beradaptasi di tengah pandemi (1) - - madiuntoday

Kedai Kopi Ciptakan Menu Bundling, Perajin Handycraft Genjot Promosi Lewat Online

MADIUN – Datangnya pandemi membawa pukulan berat bagi seluruh sektor kehidupan, tak terkecuali para pelaku usaha. Apalagi saat ini PPKM kembali diterapkan dan semakin ketat. Kebijakan tersebut dinilai cukup mencekik bagi para pelaku usaha. Namun, beragam cara bisa dilakukan untuk mengubah situasi sulit menjadi sebuah peluang.

Banyak pelaku usaha di luar sana yang tak mau menyerah dengan keadaan. Berbagai ide diciptakan demi operasional tetap berjalan. Seperti yang dilakukan oleh salah satu kedai kopi di Kota Madiun, Jeonju coffee. Larangan dine in di kedai tak membuat sang owner Rohana Zuraida patah semangat untuk tetap menghidupkan kedainya. Bersama dengan timnya, dirinya membuat gebrakan dengan menciptakan menu bundling dan menambah layanan jasa pengantaran makanan dan minuman.

“PPKM darurat ini seperti pisau bermata dua. Di satu sisi kita harus patuh demi kesehatan. Sisi lainnya para pelaku usaha yang mata pencahariannya bersinggungan dengan banyak orang harus mengurangi aktivitasnya sementara. Sama saja bunuh diri. Tapi ya mau gimana lagi, kita harus taat aturan,” jelasnya.

Maka dari itu, lanjutnya dirinya bersama tim memutar otak untuk bisa keluar dari kondisi saat ini. Cara yang dipilih cukup menguntungkan, yakni dengan membuat menu makan minum paket dengan pilihan menu andalan di kedainya.

“Tipikal orang Madiun kalau keluar uang, jajannya harus mengenyangkan sekalian. Makannya kita buat paket menu makan minum dari pilihan menu best seller kita. Nanti diantar sama pegawai sini,” ungkapnya.

Dirinya berpesan, di masa-masa sulit ini, sebagai pelaku usaha harus memiliki mental baja demi dapur tetap produksi. Juga, jangan pernah berhenti untuk selalu tukar pikiran dengan pelaku usaha lainnya, entah itu pelaku usaha di pinggir jalan atau yang sudah stabil. Darisanalah akan muncul ide-ide yang bisa digunakan untuk menarik customer.

Lain halnya dengan kisah Rosewati. Pelaku usaha di bidang handycraft ini mengaku lebih memilih untuk beradaptasi dengan situasi. Awal mula menjadi pengrajin handycraft, dirinya hanya menciptakan kalung, gelang, dan kerajinan tangan dari kain perca. Namun semenjak pandemi ini dirinya juga memproduksi masker yang dapat di custom lengkap dengan strapnya.

“Ada toko untuk memajang jualan. Awalnya promosi dilakukan di CFD atau acara-acara gitu, karena pandemi promosi hanya dilakukan lewat online,” akunya.

Tiap hari, katanya, Rose selalu memposting dagangannya di media online miliknya. Dirinya menekankan, saat-saat pandemi kali ini harus pintar-pintar mengolah keterbatasan menjadi sebuah peluang baru. Dan juga dirinya berpesan agar jangan patah semangat dalam promosi.

“Kalau tiap hari kita promosi produk, orang akan aware dengan produk kita. Lama kelamaan pasti akan ada yang tertarik dan beli,” pungkasnya.
(Dhevit/irs/kus/madiuntoday)

Adblock test (Why?)


Kiat Pelaku Usaha Hadapi PPKM Darurat Beradaptasi di tengah pandemi (1) - - madiuntoday
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...