Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen baja BUMN, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), mengalihkan 99,99% saham milik perseroan di tiga anak usaha, yakni PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) kepada anak perusahaan terkendali perseroan, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC).
Pengalihan saham tersebut melalui penyetoran modal dalam bentuk lainnya (inbreng) sehubungan dengan penatausahaan anak usaha KRAS.
Nilai transaksi akta penyertaan saham untuk KBS senilai Rp 3,85 triliun. Sedangkan, untuk KDL harga penyertaannya senilai Rp 3,74 triliun dan KTI sebesar Rp 2,08 triliun.
"Tanggal efektif beralihnya saham mulai 30 Juni 2021 dengan mekanisme pembayaran inbreng," tulis prospektus KRAS, dikutip Senin (5/7/2021).
Dengan demikian, setelah transaksi ini, PTKIEC telah menjadi pemegang saham mayoritas atas PTKBS, PTKDL dan PTKTI.
Latar belakang dilakukannya inbreng tersebut ialah sejalan dengan program dari pemegang saham perseroan untuk melakukan penataan di lingkungan anak perusahaan yang memiliki bidang usaha atau fokus bisnis yang sama agar efektif dalam pengelolaannya.
"Perseroan melakukan penataan pada anak perusahaan yang bergerak dalam layanan industri terintegrasi yaitu layanan kawasan industri, layanan air industri, layanan listrik industri, dan layanan Pelabuhan yang terintegrasi secara penuh untuk mendukung kegiatan industri dan mendatangkan manfaat yang optimal bagi Perseroaan," urai manajemen KRAS lebih lanjut.
Alasan lain dilakukan transaksi ini adalah mendukung persiapan pengembangan cluster industri baja 10 juta ton/tahun di Cilegon dan mengembangkan alternatif usaha lainnya yang lebih menguntungkan dan dapat memberikan pendapatan serta laba pada Perseroan.
Adapun, manfaat dari transaksi antara lain, Pertama, perseroan memiliki keunggulan kompetitif yang bernilai tambah, yaitu perusahaan induk layanan industri terintegrasi pertama di Indonesia.
Kedua, perseroan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar melalui penyediaan one-stop services solutions yang meliputi layanan manajemen properti, kepelabuhanan, dan utility yang terintegrasi.
Ketiga, membuka peluang untuk meningkatkan penawaran skala layanan yang lebih cepat dan mendalam, termasuk layanan yang inovatif dan bernilai tambah yang dibutuhkan konsumen.
Keempat, perseroan dapat berkontribusi dalam program sustainability developtment melalui konsep green technologies, misalnya reverse osmosis air laut, pembangkit listrik tenaga surya terapung, dan pembangkit listrik siklus gabungan yang akan membantu perusahaan mencapai tujuan kelangsungan usaha.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps)
Konsolidasi Anak Usaha, KRAS Mau Bikin Kluster Industri Baja Market - CNBC Indonesia
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment