Bisnis.com, JAKARTA - Visa mengundang usaha-usaha rintisan atau startup di Asia Pasifik agar bergabung sebagai angkatan kedua dalam program akseleratornya. "Visa Accelerator Program" ingin membantu usaha rintisan di Asia Pasifik berekspansi ke pasar-pasar baru.
Program ini juga ingin memberikan peluang bisnis bagi usaha rintisan untuk berkolaborasi dengan Visa, serta menyediakan jaringan luas Visa yang terdiri atas bank, gerai atau merchant, dan mitra-mitra dari kalangan pemerintah di Asia Pasifik.
"Ketika dunia beralih dari kondisi pandemi menjadi endemi, teknologi digital semakin dibutuhkan konsumen, khususnya teknologi yang mengubah pola pikir tentang mata uang digital dan data terbuka (open data). Banyak usaha rintisan sukses mengembangkan inovasi baru guna menangkap peluang tersebut," ujar Chris Clark, Regional President, Asia Pasifik, Visa dalam keterangan tertulisnya.
"Visa ingin membantu usaha rintisan agar beralih dari tingkat lokal hingga regional, menyediakan bimbingan dan koneksi untuk menghadapi kompleksitas saat berekspansi ke pasar-pasar baru." tambahnya.
Visa Accelerator Program dirancang bagi usaha rintisan yang telah meluncurkan solusi sukses di negara asalnya, namun ingin menjalani babak pertumbuhan baru. Sebagai sebuah jaringan yang dipakai di seluruh dunia, Visa berada di posisi unik untuk membantu usaha rintisan yang berniat merambah wilayah baru dan menjangkau segmen pelanggan baru.
Di tengah harapan konsumen dan perusahaan yang bertambah besar atas pengalaman digital yang terus membaik, usaha-usaha rintisan yang tergabung sebagai angkatan 2022 dalam program ini akan menjawab berbagai peluang terbesar di sektor finansial dan teknologi di Asia Pasifik sebagai berikut:
Pertama, memperingkas alur dan memperluas arus uang antara konsumen, perusahaan, dan pemerintah dengan menghadirkan cara-cara baru untuk melakukan dan menerima pembayaran, baik di pasar domestik dan internasional
Kedua, menyediakan metode pembayaran baru dan inovatif seperti mata uang digital melalui pengembangan dan penggunaan blockchain
Ketiga, memanfaatkan data terbuka guna memfasilitasi pengambilan keputusan dan penentuan skor konsumen dengan metode canggih, terutama identitas digital, pengelolaan persetujuan atau consent management, skor kredit, serta manajemen risiko dan tindak penipuan (fraud).
Keempat, menawarkan pengalaman belanja yang terdiferensiasi dan dipersonalisasi lewat model kredit baru, metode buy now pay later, serta solusi loyalitas pelanggan.
Kelima, mempercepat digitalisasi bisnis dengan mempermudah solusi penjaminan kredit, dan pengembangan solusi yang mengutamakan teknologi seluler dalam manajemen rantai pasok atau supply chain. Dan terakhir, mendukung perluasan skala bisnis usaha rintisan
Visa melansir Program Akseleratornya di Asia Pasifik pada Desember 2020. Angkatan pertama dari program ini termasuk Brankas, layanan teknologi finansial (tekfin) yang menyediakan perangkat lunak dan solusi finansial; Curlec, platform manajemen langganan yang memfasilitasi pembayaran dan pencairan dana secara berulang (recurring); DigitSecure, platform omnichannel acceptance; ModusBox, platform sumber terbuka (open source) untuk pembayaran seketika; serta, Open, platform perbankan baru (neo-banking) bagi usaha kecil. Di akhir program, usaha-usaha rintisan tersebut mempresentasikan produknya di hadapan ratusan klien dan mitra Visa di Asia Pasifik.
Visa Ajak Kalangan Usaha Rintisan Bangun Fitur Pembayaran Digital Generasi Baru - Bisnis.com
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment