Rechercher dans ce blog

Monday, December 13, 2021

Tak Ingin Usaha Industri Tahunya Berhenti, Rakhim: Yang Penting Kita Bisa Makan - Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah pandemi Covid-19, sebagian pengusaha biasanya mengurangi karyawannya. Namun berbeda dengan usaha industri tahu milik Abdul Rakhim.

"Dari dulu kita mempekerjakan enam orang sampai saat ini," kata Rakhim.

Itu diceritakan saat ditemui tribun-timur.com, Jumat (10/12/2021) pagi di lokasi usahanya yaitu Jl inspeksi kanal, Moh Yamin Baru, Kelurahan Bara-baraya, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.

"Kita tahu pandemi membuat kita susah, tapi kita pertahankan karyawan, takutnya nanti dikeluarkan, mereka mau kerja apa?" jelasnya.

Untuk produksi tahu, dia mempekerjakan empat orang.

"Yang mengantar dua orang itu, sopir satu dan bagian marketing satu,"

Meski begitu, pendapatannya sebelum pandemi melanda disebut baik. Tapi, masa pandemi ini membuat dia harus menaikkan harga tahu kepada konsumennya.

"Kalau sebelum pandemi pendapatan lumayan bagus, walaupun hanya Rp 40 ribu per cetaknya," tuturnya.

Dikatakan Rakhim, bahwa di masa pandemi ini, dirinya harus menaikkan harga. Dalam hal ini, untuk mengikuti harga bahan baku kedelai di pasaran.

"Supaya kami bisa bertahan. Untuk hal keuntungan, yang penting kami bisa makan dengan karyawan lain," terangnya.

Adblock test (Why?)


Tak Ingin Usaha Industri Tahunya Berhenti, Rakhim: Yang Penting Kita Bisa Makan - Tribunnews.com
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...