JAKARTA, KOMPAS.com - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan pendapatan usaha bersih sebesar 3,99 miliar dollar AS selama 2021. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 58 persen dari tahun 2020 yang sebesar 2,53 miliar dollar AS.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro, Garibaldi Thohir mengatakan, kenaikan pendapatan usaha ini karena kenaikan harga jual rata-rata sebesar 70 persen karena tingginya harga batu bara.
Pada tahun 2021, perusahaan memproduksi sekitar 52,70 juta ton batu bara, atau turun 3 persen dibandingkan tahun lalu dan mencatat penjualan batu bara sebesar 51,58 juta ton pada tahun 2021, atau turun 5 persen dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: Penjualan Batu Bara Adaro Turun 5 Persen Sepanjang 2021
"Kondisi pasar yang kondusif menopang kinerja AEI pada tahun 2021. Kami membukukan profitabilitas yang solid," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/3/2022).
Kenaikan pendapatan usaha juga diikuti oleh lonjakan beban pokok pendapatan ADRO sebesar 14 persen menjadi 2,22 miliar dollar AS dari tahun 2020 yang sebesar 1,95 miliar dollar AS.
Kenaikan beban pokok pendapatan diakibatkan kenaikan nisbah kupas sebesar 8 persen secara year on year dan biaya penambangan akibat kenaikan harga bahan bakar dan pembayaran royalti karena kenaikan harga jual rata-rata.
Pada tahun 2021, beban usaha ADRO juga meningkat 12 persen menjadi 185 juta dollar AS karena kenaikan komisi penjualan.
Adaro membukukan EBITDA operasional sebesar 2,10 miliar selama 2021. Angka ini mengalami kenaikan 138 persen dari tahun 2020 yang hanya 883 juta dollar. Kenaikan EBITDA ini ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata.
Baca juga: Dapat Lampu Hijau, Adaro Ekspor Batu Bara ke Sejumlah Negara
"Marjin EBITDA operasional tetap sehat pada 53 persen karena perusahaan terus meningkatkan efisiensi operasional dan pengendalian biaya," kata dia.
Selain itu ADRO juga mencatatkan kenaikan laba inti sebesar 210 persen menjadi 1,25 miliar dollar AS. Total aset ADRO selama 2021 sebesar 7,58 miliar dollar AS atau setara dengan kenaikan 19 persen dari tahun sebelumnya.
Pada posisi akhir tahun 2021, total liabilitas Adaro naik 29 persen menjadi 3,12 miliar dollar AS dan di waktu yang sama total ekuitas ADRO tercatat sebesar 4,45 miliar dollar AS.
Baca juga: Sejumlah PLTU Terancam Padam, Adaro Pasok 500.000 Ton Batu Bara ke PLN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Adaro Energy Catat Pendapatan Usaha 3,99 Miliar Dollar AS di 2021 - Kompas.com - Kompas.com
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment