Rechercher dans ce blog

Wednesday, March 9, 2022

Rintis Usaha dari Nol, Kini Punya Delapan Toko - Radar Banyuwangi

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Membangun sebuah usaha dari nol tidaklah mudah. Perlu perjuangan hingga jatuh bangun membesarkan bisnis yang digeluti.

Hal itulah dirasakan Isa Malik. Pria berusia 35 tahun asal Trenggalek ini benar-benar merasakan susahnya berwirausaha. Namun dengan semangat pantang menyerah, dia kini berhasil jadi pengusaha mapan hingga memiliki delapan toko atau cabang.

Isa Malik mengaku, awal merintis usaha tak lain berkat dorongan orang tuanya, Mahmud. Kala itu selepas lulus sekolah SMA, dia diminta untuk pergi ke Banyuwangi dan buka usaha di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. ”Awalnya pesan dari orang tua ada isyaroh (isyarat) jika saya diminta pergi ke Banyuwangi dan buka usaha di sini,” ungkap Cak Malik, panggilan akrabnya.

Baca juga: Pulihkan Ekonomi, Pajak Jatim III Sosialisasikan PPS

Usaha yang dilakoni yakni berjualan genting. Lokasi awal tempat membuka usaha berada di Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat. Pada tahun 2001, oleh orang tuanya Isa diberi modal untuk merintis usaha dagang genting. Memang kala itu, belum banyak pedagang genting di Banyuwangi. ”Kalau boleh dibilang dulu ya satu-satunya pedagang genting di Banyuwangi,” ujarnya.

Menjalankan usaha tersebut bukanlah perkara mudah. Apalagi, bagi Cak Malik yang masih berusia muda dan baru lulus sekolah. ”Saya dulu diberi pesan oleh ibu saya, kalau diberi makanan orang Banyuwangi jangan pernah dimakan karena Banyuwangi dulu masih terkenal kota santet,” katanya.

Cak Malik mengaku, kala itu tetangga di dekat tokonya kerap memberi makanan. Namun, dia tak pernah memakannya. Hingga suatu saat tetangga tersebut marah karena tahu jika makanan yang diberi tak pernah dimakan. ”Karena sungkan, akhirnya ya saya makan juga,” kenangnya terkekeh-kekeh.

Selama tiga bulan, Cak Malik menyebut tidak ada pembeli sama sekali yang mampir ke tokonya. Namun, berkat kerja keras, keuletan, kesabaran, dan kejujurannya, pada bulan kelima dia mulai menemukan pembeli. Perlahan mulai banyak kenalan pengusaha, kontraktor, dan lain-lain. Meskipun dulu, untuk mengantar genting dia masih harus menyewa pikap.

”Alhamdulillah, kalau sekarang saya sudah punya delapan toko genting yang semuanya saya beri nama Isyaroh dan saya berikan untuk adik-adik saya. Kendaraan yang dulu sewa, kini sudah punya sendiri,” tuturnya penuh syukur.

Seiring dengan perkembangan zaman, kini Cak Maliktidak hanya berjualan genting saja. Tokonya juga menyediakan bahan kebutuhan bangunan lainnya seperti batu alam, batu tempel,roaster, dan berbagai jenis bahan bangunan lainnya. ”Kalau harganya sangat terjangkau dan boleh diadu kualitasnya. Barang rusak, retak, kami ganti dengan yang baru,” tandasnya. 

Adblock test (Why?)


Rintis Usaha dari Nol, Kini Punya Delapan Toko - Radar Banyuwangi
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...