Rechercher dans ce blog

Wednesday, March 16, 2022

Usaha Sosial Berbasis Teknologi Jadi Perhatian dalam YSE Global - Gaya Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak usaha sosial berbasis teknologi yang mengikuti kegiatan Young Entrepreneurs (YSE) Global 2021 yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF). Di tahun ini, hampir 70 persen dari solusi yang diusulkan oleh tim yang berpartisipasi merupakan usaha yang berbasis teknologi. Angka tersebut meningkat tiga kali lipat dari edisi sebelumnya, dan merupakan rekor baru untuk program YSE Global. 

Para peserta mengusulkan mulai dari deep tech, assistive tech (teknologi pendamping untuk penyandang disabilitas), hingga platform digital. Para peserta memanfaatkan beragam inovasi teknologi tersebut untuk mengatasi masalah di bidang inklusi sosial, keberlanjutan sosial, sanitasi, perawatan sosial, dan pendidikan. Semua itu memiliki tujuan utama yaitu agar menghasilkan dampak keberlanjutan disertai program bisnis yang selaras dengan tujuan PBB.

Ada 41 tim atau 109 orang yang mewakili 16 negara yang mengikuti kegiatan ini. Semua tim tersebut telah mengikuti YSE Global 2021 - Workshop dari Juli hingga Agustus 2021. Pada tahapan akhir yang disebut dengan Pitching for Change, tim yang terpilih dipersilakan untuk mempresentasikan ide bisnis sosial mereka kepada para juri. Dari jumlah itu, enam tim dipilih berdasarkan dampak dan skalabilitas ide bisnis mereka, serta tingkat komitmen dari anggota tim.

Enam usaha sosial menerima hadiah sebesar 20 ribu Dollar Singapura untuk mengembangkan usaha sosial yang mereka rintis lebih jauh lagi. Para pemenang tersebut diumumkan setelah 12 tim berkumpul secara virtual untuk menyelesaikan tahap akhir dari Young Entrepreneurs (YSE) Global 2021 yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF).

Berikut adalah keenam tim pemenang (dalam urutan abjad):
1. AKYAS Sanitation (Yordania)
2. Kanpur Flowercycling Private Limited (Phool.co) (India)
3. Khmer Super Plantfood (Kamboja)
4. Sojourner Brother (Singapura)
5. TACT (Thailand)6. VEMBI (India)

Carrie Tan, Pendiri usaha sosial “Daughters Of Tomorrow” dan Anggota Parlemen di Singapura menyampaikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh wirausahawan sosial sangat penting karena mereka memiliki cara baru yang berkelanjutan untuk mengatasi kebutuhan sosial dan lingkungan yang belum terselesaikan di tengah masyarakat. "Sangat menyenangkan dapat menyaksikan semangat, komitmen, dan kegigihan para peserta muda ini yang ingin mencapai misi sosial ini,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 15 Maret 2022.

Menjelang Pitching for Change, para generasi muda pembuat perubahan terlebih dahulu berpartisipasi dalam serangkaian webinar dan klinik bisnis secara virtual. SIF merancang sesi tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri dalam mengembangkan bisnis yang baik secara sosial.

Para peserta juga bekerja sama dengan mentor sukarelawan yang ditugaskan selama delapan bulan untuk mempertajam ide bisnis mereka dalam persiapan untuk pitch terakhir. Kelompok mentor tersebut terdiri dari konsultan bisnis terkemuka McKinsey & Company, Temasek International, Bain & Company, dan para pengusaha serta para ahli sukses yang relevan dengan sektor mereka.

Para tim juga berpartisipasi dalam sesi YSE Spotlight, serangkaian aktivitas online yang memperluas perspektif mereka dan belajar tentang ekosistem kewirausahaan sosial di berbagai negara Asia. Sesi ini menampilkan wirausahawan sosial berpengalaman dan pakar industri yang membagikan pengalaman dan wawasan mereka.
Para peserta juga menjalin pertemanan dengan rekan-rekan dari berbagai negara, memperoleh pemahaman lintas budaya yang lebih dalam, dan menjalin hubungan bisnis melalui sharing session dan diskusi online.

SIF Governor dan Ketua Juri YSE Global 2021, Ibu Ng Shin Ein, mencatat bahwa secara global, terdapat kumpulan pemuda tech-savvy yang didorong oleh rasa tujuan sosial yang kuat untuk menciptakan perubahan positif. Ia mengatakan bahwa saat ini adalah momen yang menyenangkan bagi inovasi sosial. Teknologi telah menciptakan banyak peluang bagi wirausahawan muda untuk membuat perubahan yang berkelanjutan. "Mereka telah mengembangkan solusi inovatif untuk menekan tantangan sosial dan lingkungan, dengan keuntungan dan dampak yang sangat penting. SIF dengan bangga mendukung usaha-usaha sosial tersebut dalam perjalanan mereka untuk menciptakan dampak sosial yang lebih besar,” katanya.

Komerce, salah satu tim usaha sosial yang terpilih dari Indonesia memenangkan suara terbanyak dari komunitas online dan mereka menempati posisi pertama di kontes YSE Friends’ Favourite.

Partnership Officer, Komerce dari Indonesia mengatakan ada banyak hal yang bisa dipelajari dari usaha sosial di kancah internasional. "Kami bertemu banyak individu dan kelompok yang menginspirasi dan membagikan cara-cara unik dan inovatif mereka untuk membuat dunia menjadi lebih baik lagi lewat kehadiran YSE Global. Semangat dan dorongan mereka untuk melakukan perubahan positif sangatlah menular. Saya bangga menjadi bagian dari jaringan YSE,” katanya.  YSE Global hadir dengan tujuan untuk menginspirasi, membekali, dan memungkinkan kelompok pemuda dari berbagai negara untuk memulai atau mengembangkan usaha sosial mereka. Program unggulan SIF yang telah ada selama 12 tahun ini telah membina lebih dari 1.300 alumni dari 42 negara dan jaringan global dari 628 perusahaan sosial. Pendaftaran untuk YSE Global 2022 sekarang sudah dibuka. 

Baca: Kolaborasi Empat Wirausahawan Lansir Platform Usaha Sosial 

Adblock test (Why?)


Usaha Sosial Berbasis Teknologi Jadi Perhatian dalam YSE Global - Gaya Tempo.co
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...