Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha layanan pengiriman bahan pangan (food services) milik diaspora Indonesia yang ada di Amerika Serikat, Golden Nest Corporation, semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Golden Nest telah menjadi nasabah BNI New York selama lebih dari 10 tahun, dan menggunakan fasilitas keuangan modal kerja.
Perwakilan Golden Nest Corporation, Jemmy Pranyoto mengungkapkan dari modal kerja tersebut perusahaan banyak melakukan perkembangan di bidang yang lain. Dia menceritakan ketika menjadi nasabah BNI untuk pertama kali, Golden Nest masih 100% importir dan distributor.
Berkat BNI, mulai 10 tahun terakhir Golden Nest kemudian bergerak menjadi produksi makanan dengan mendirikan pabrik. Dengan begitu, perusahaan berhasil mengubah statusnya dari distributor menjadi produsen.
"Jadi ada suatu perubahan di sini. Saya melihat BNI cukup luwes. Walaupun secara di atas kertas hanya sebagai modal kerja, tapi saya lihat ini secara keseluruhan ini full package untuk mendukung kami yang ada di sini," ujar Jemmy dalam BNI Global Diaspora Week bersama CNBC Indonesia, Selasa (19/4/2022).
Dia mengatakan BNI New York bukan hanya sekadar bank Indonesia yang ada di AS, melainkan bank Amerika yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini pun membuat nasabah lebih nyaman, dengan peraturan-peraturannya selalu mengikuti regulasi badan yang ada di AS, seperti The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), dan ketentuan audit lainnya.
"Selama 10 tahun dengan BNI, hampir setiap pergantian general manager, saya selalu mendapat kunjungan kerja. Hal seperti itu yang walaupun secara tertulis modal kerja, tapi secara keseluruhan mereka banyak memberikan perhatian, malah mungkin pendidikan dan pengarahan, dan mereka secara keseluruhan kompak untuk membantu kami sebagai dalam taraf UKM untuk bisa berkembang ke arah yang lebih tinggi," paparnya.
Ke depannya, Jemmy berharap support BNI untuk pelaku usaha dan diaspora di AS dapat terus berjalan. Rencananya, Golden Nest akan ekspansi lebih luas ke lebih banyak negara bagian di Amerika Serikat.
"BNI sangat mendukung terhadap apa yang akan kami lakukan. Itu yang membuat kami cukup semangat untuk itu," pungkasnya.
General Manager BNI New York Aidil Azhar mengungkapkan solusi yang dihadirkan bagi diaspora yakni berupa pinjaman baik untuk modal kerja maupun untuk pembelian peralatan, kendaraan, tempat usaha dan lain sebagainya. Dalam dunia perbankan, bantuan ini dikategorikan sebagai pinjaman modal kerja dan pinjaman investasi
"Di samping itu, pelaku usaha diaspora Indonesia yang biasanya melakukan transaksi perdagangan impor atau ekspor, BNI New York uga memberikan layanan trade finance, jadi misalnya dengan pemberian pembukaan Letter of Credit (LC), advising LC, LC discounting, serta Foreign Excange," ujar Aidil.
Aidil mengaku banyak melihat pelaku bisnis diaspora Indonesia yang membeli barang atau impor dari Indonesia, sehingga mereka terkadang memerlukan rekening operasional dalam mata uang Rupiah. Biasanya Rupiah dibutuhkan untuk melakukan pembayaran ke partnernya di Indonesia.
"Jadi dalam hal BNI juga bisa membantu untuk membukakan rekening rupiah tanpa harus mereka kembali ke Indonesia karena cabang New York sudah bekerjasama dengan unit di BNI dalam negeri untuk pembukaan rekening rupiah," jelasnya.
Bahkan, banyak diantara para diaspora yang mencoba untuk meningkatkan produk-produk Indonesia untuk dijual ke pasar Amerika Serikat. Aidil mengatakan ini menjadi tren lain yang sangat baik karena para diaspora ini juga dapat turut andil dalam meningkatkan transaksi ekspor Indonesia.
"Sebagai salah satu cabang bank BUMN yang ada di Amerika Serikat, kami siap untuk membantu pelaku diaspora Indonesia yang ingin berwiraswasta dan mengembangkan bisnisnya di sini," tutup Aidil.
[Gambas:Video CNBC]
(rah/rah)
Berkat BNI, Usaha Diaspora di AS Ini Berkembang Pesat - CNBC Indonesia
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment