Lebaran menjadi momentum para pengusaha hampers untuk mendorong penjualan produknya. Namun, siapa sangka bila hampers ternyata bukan hanya bisnis musiman yang laku di hari tertentu saja?
Beberapa tahun belakangan ini, memberikan bingkisan di hari raya menjadi kebiasaan yang membudaya. Hampers atau istilah kekinian dari parcel menjadi media ungkapan silaturahmi yang sedang digandrungi di masa pandemi.
Akibat terbatasnya mobilitas, tidak jarang pemesanan hampers dilengkapi dengan layanan antar hingga ke tempat tujuan. Banyaknya permintaan menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan.
Usaha hampers bukan hanya perkara menjual produk saja. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan agar produk yang dipasarkan bisa laku terjual. Kualitas produk, jumlah, packaging menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan. Namun, belum tentu produk yang didisplay bisa ditemukan oleh para calon konsumen.
Ternyata, menyiapkan bisnis hampers tidak semudah yang dikira. Sebab, layaknya bisnis jasa, usaha ini memerlukan persiapan yang matang. Di masa Idul Fitri misalnya, sang pengusaha harus mempersiapkan berbagai contoh produk serta desain untuk menarik pembeli. Banyaknya penjual menyebabkan sulitnya menentukan pembeda antara produk satu dengan yang lainnya. Maka, perlu ada strategi marketing yang baik agar produk dapat menarik hati pembeli.
Menghadirkan 2 pelaku usaha hampers Giovantius Stevin (Co-founder Nocakeid) dan Caroline Sari Dewi (Founder Giftology), pelajari strategi mereka untuk memperoleh cuan dari bisnis bingkisan ini.
Saksikan d'Mentor Kamis, 28 April 2022 di detikcom dengan tema "Peluang dan Ide Bisnis Hampers". Bagi anda yang ingin bertanya, silakan tulis di kolom komentar youtube atau facebook.
(vys/vys)d'Mentor LIVE! : Peluang dan Ide Usaha Hampers - detikFinance
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment