Perkotaan menjadi daerah favorit bagi sebagian besar masyarakat di dunia untuk ditinggali. Data yang dimiliki PBB memaparkan, lebih dari setengah populasi berada di daerah urbanisasi.
Hal ini pun terjadi di Indonesia. Menurut data BPS tahun 2020, sekitar 56,7% penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Angka ini akan terus meningkat hingga mencapai 66,6% di tahun 2035. Senada dengan hal tersebut, world bank memperkirakan ada 70% warga Indonesia akan meninggalkan desa.
Ada alasan mengapa banyak penduduk memilih meninggalkan desa. Salah satunya adalah anggapan bahwa kota memiliki banyak lapangan pekerjaan. Fasilitas-fasilitas umum yang memadai juga menjadi salah satu faktor yang mendorong orang rela hengkang dari kampung halamannya.
Sayangnya, tidak semua memenangi pertandingan melawan nasib di perkotaan. Kegagalan acap kali menjadi buah tangan yang dibawa saat seseorang memutuskan kembali ke desa.
Lebaran menjadi momentum seseorang untuk kembali ke desanya. Godaan gaya hidup perkotaan berikut pekerjaan impian yang diinginkan menjadi faktor penarik utama orang untuk kembali ke kota. Akibatnya, mereka menutup diri untuk mencoba berbagai peluang usaha di desa.
d'Mentor kali ini akan membahas potensi bisnis yang bisa dilakukan di lingkungan desa. Menghadirkan Darwinah, mantan buruh migran Indonesia, serta Bareyn Mochaddin, perencana keuangan, d'Mentor akan membahas bagaimana perbandingan penghidupan antara di kampung halaman dengan kota.
Saksikan d'Mentor dengan tema."Pulang Lebaran, Usaha di Kampung halaman" Kamis, 21 April 2022 pukul 16.00 WIB. bagi anda yang ingin bergabung dalam diskusi, silakan ketuk link zoom yang tertera di sepanjang acara.
(vys/vys)d'Mentor Sore Ini: Pulang Lebaran, Usaha di Kampung Halaman - detikFinance
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment