Rechercher dans ce blog

Tuesday, April 26, 2022

Sambangi Setiap Supermarket, Cara Bos HappyFresh Bangun Usaha - Katadata.co.id

Startup penyedia kebutuhan pokok, HappyFresh Februari lalu meluncurkan supermarket online, yakni HappyFresh Supermarket. Layanan itu menawarkan pengiriman 30 menit atau dikenal dengan istilah quick commerce.

Melansir laman resmi HappyFresh, saat ini startup sudah menggandeng lebih dari 300 rekan supermarket. Layanan HappyFresh juga hadir di lebih dari 14 kota, termasuk di Asia Tenggara, dengan total karyawan melampaui 400 orang.

HappyFresh merupakan perusahaan rintisan asal Indonesia, penyedia kebutuhan pokok alias groceries. Saat ini, HappyFresh tak hanya melayani kebutuhan konsumen di Indonesia saja, melainkan juga di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand.

Kehadiran HappyFresh membantu banyak pihak dalam memenuhi kebutuhan pokoknya di era pandemi, baik itu individu maupun korporasi.Co-Founder yang juga Chief Technology Officer HappyFresh, Fajar Budiprasetyo memperkirakan selama pandemi 50 % orang mengalihkan belanja kebutuhannya melalui online.

Advertisement

“Tapi di market (groceries) ini, kami ingin orang melihat HappyFresh sebagai value for money, harga yang kompetitif,” ujar Fajar dalam program serial podcast Impactalk yang dirilis oleh Impactto belum lama ini.

Membangun startup seperti HappyFresh seperti sekarang bukan perjalanan mudah. Lahir 2014 lalu, Fajar menceritakan perjalanan tim mendirikan perusahaan rintisan groceries tersebut. Bahkan di awal berdiri, tim langsung turun ke lapangan untuk memperkenalkan HappyFresh. Satu per satu pusat perbelanjaan atau supermarket mereka sambangi, demi mencari relas.

“Saat itu, 2014 online groceries belum ada. Kita datang ke sana (supermarket) menawarkan partnership online. Of course dengan sopan mereka ‘nutup pintu’,” ujar pria lulusan Ohio University, jurusan Computer Science 2001 itu.

Fajar menjelaskan ada beberapa hal yang membuat supermarket masih enggap bergabung dengan HappyFresh. Pertama, mereka masih mempertanyakan siapa itu HappyFresh. Kedua, konsep online grocery dinilai masih cukup asing bagi beberapa supermarket saat itu.

Very lucky, kita berhasil convince (meyakinkan) salah satu, dari sana mulailah gampang convince yang lain, karena sudah ada contohnya,” kata Fajar.

Mengandalkan networking, membuat Fajar merasa keberuntungan hingga kebetulan turut mendukungnya dalam membangun startup. “Kebetulan dan lucky (beruntung) penting banget, gimana caranya kita me-set up kondisi agar lebih sering lucky,” ujarnya.

Berbekal pesan sang Ayah, Fajar mengatakan pentingnya untuk mencari kesempatan atau mencetak environment alias situasi. Itu, agar faktor keberuntungan lebih kerap hadir, ketimbang faktor lainnya.

Fajar juga memaknai pesan itu dengan bekerja keras, sehingga peluang untuk memperoleh keberuntungan bisa lebih besar.

Meskipun dipenuhi keberuntungan dan kebetulan, cerita Fajar dalam membangun startup bukanlah hal yang mudah. Berawal dari ide untuk membangun startup sejak 2004, faktanya Fajar pernah merasakan beberapa kali momentum jatuh bangun.

Sebelum internet marak digunakan, masyarakat lebih banyak berkomunikasi menggunakan pesan

singkat atau yang dikenal sebagai SMS. Pada era tersebut, Fajar justru sudah memiliki software development house untuk melayani perusahaan seperti Astra dan Komatsu, dalam membuat perangkat lunak.

“Kira-kira 2008 atau 2007 akhir, kami sempat bikin aplikasi location based social network, tapi saat itu mobile data belum ada,” kata Fajar.

Tak butuh waktu lama sejak mobile data masuk ke Indonesia pada 2008, Fajar kemudian membangun Koprol Engineering yang kemudian diakuisisi Yahoo! pada 2009. Saat itu, Koprol bertugas mengelola produk komunikasi Yahoo untuk perangkat mobile Java. 

“Full bareng Yahoo sekitar tiga tahun, setelahnya bikin software development house lagi, Ice House. Dua tahun di sana merasa masih ada passion yang tidak terpenuhi,” ujarnya.

Fajar mengaku sangat senang untuk melakukan pekerjaan seputar develop product, hingga memecahkan berbagai masalah atau solve user problem. Berangkat dari kesenangan itu, Fajar kembali membangun startup baru berbasis enterprise communication tools pada 2012-2013 akhir. Namun tak semulus harapan, sempat mendapatkan pendanaan, muncul kendala yang membuat startup sulit untuk mencari pendanaan baru.

Tak patah arang, Fajar kembali memutar otak merencanakan produk selanjutnya yang akan dia bangun. “Probleme apa yang kira-kira bisa saya solve,” katanya.

Menyontek dari kondisi mature markets seperti Amerika, Fajar justru melihat kesempatan yang

bisa digarap dari bisnis groceries alias penyedia kebutuhan pokok. Ditambah lagi, dia kerap merasa terganggu dengan aktivitas belanja bulanan dan tak jarang membuat pengeluaran berlebih atau over spending.

Co-Founder yang juga Chief Technology Officer HappyFresh, Fajar Budiprasetyo

Co-Founder yang juga Chief Technology Officer HappyFresh, Fajar Budiprasetyo (Youtube)

“Hampir setiap minggu saya habiskan minimum sejam (ke groceries), karena anak saya masih kecil-kecil mintanya macam-macam, akhirnya tadi cuman mau beli tomat, jadi over spending lagi,” ujar Fajar.

Berkaca dari kondisi tersebut dia mulai mengaitkan dengan masalah yang ada dan mulai menggalinya lebih dalam. Pucuk dicinta, teman Fajar, Markus Bihler tengah menyiapkan startup baru dan online grocery menjadi salah satu pertimbangan.

Menggandeng tim yang juga rekanannya selagi bekerja dengan Yahoo! dan Ice House, Fajar bersama Bihler, kemudian mendirikan HappyFresh pada 2014. Fajar memilih untuk menerapkan skema Scrum Agile dalam membangun HappyFresh dari sisi aplikasi. Ilmu tersebut dia peroleh saat masih bekerjasama dengan Yahoo!.

“Cara kita win the market, we become very boring service. Kita menganggap (groceries) belum boring (membosankan), kita belum jadi utility service dan targetnya kita ingin menjadi utility service dan hadir sesuai kebutuhan,” kata Fajar dalam wawancara Impactalk.

Adblock test (Why?)


Sambangi Setiap Supermarket, Cara Bos HappyFresh Bangun Usaha - Katadata.co.id
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...