Rechercher dans ce blog

Saturday, July 2, 2022

SOSIALISASI NON-PERDA: Perlunya Usaha Kreatif di Era Digital - DPRD JATENG

SOAL EKONOMI. Bambang Kusriyanto menggelar kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ dengan tema ‘Usaha Ekonomi Kreatif di Era Digital’ di Aula Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Minggu (3/7/2022). (foto antonius george raynaldy eka bayu prakoso)

PABELAN – Semakin pesatnya perkembangan digitaliasasi saat ini menuntut masyarakat lebih kreatif menjalankan usaha ekonominya. Hal itu menjadi pokok bahasan dalam kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ dengan tema ‘Usaha Ekonomi Kreatif di Era Digital,’ yang digelar Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto, Minggu (3/7/2022).

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan di Aula Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dan diikuti elemen masyarakat setempat. Pada kesempatan itu, Bambang menyampaikan pengarahan secara virtual.

Dikatakannya, selama pandemi lalu banyak usaha yang terhenti dan sekarang masyarakat memulai kembali usahanya, mengingat turunnya kasus Covid-19. Salah satunya usaha digital yang menjadi alternatif untuk mendongkrak perekonomian.

“Usaha digital itu merupakan usaha ekonomi kreatif di era digital saat ini. Hal itu perlu terus didorong, mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi,” kata Bambang.

Senada, Anggota Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Semarang Agus Budiono juga mengakui selama pandemi banyak usaha masyarakat yang ‘hancur.’ Di era digital masa pemulihan ekonomi ini, masyarakat didorong bangkit dengan usaha-usaha yang lebih kreatif dengan memanfaatkan teknologi.

“Kami dari DPRD terus mendorong semangat masyarakat dan mendukungnya bersama pemerintah agar perekonomian masyarakat bisa terus bertumbuh,” kata Agus, yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi itu.

Narasumber lainnya, Camat Pabelan Muchtarudin, juga mengakui saat ini merupakan masa pemulihan ekonomi, setelah sebelumnya dihantam badai Covid-19. Pasca pandemi ini, masyarakat dihimbau lebih kreatif saat berdagang, salah satunya penjualan secara online.

“Disamping menjual secara manual, juga dijual online. Dengan cara itu, aktifitas ekonomi dapat terus berjalan. Secara online, kita dapat menjual barang melalui medsos ataupun platform toko online,” kata camat.

Dengan berjualan online itu, lanjut dia, masyarakat juga bisa mengenalkan produk-produk hasil pertanian secara lebih luas. Termasuk, mempromosikan desa-desa wisata yang ada di Kecamatan Pabelan.

“Kita bisa mempromosikan produk-produk hasil pertanian agar Kecamatan Pabelan lebih dikenal luas. Bahkan tidak hanya itu, di Pabelan juga ada destinasi wisata yang bisa mendongkrak perekomian. Dengan banyaknya wisatawan yang akan datang, maka ekonomi warga juga ikut terdongkrak. Itulah gunanya promosi ekonomi atau berjualan secara online,” tutur Muchtarudin.

Kabid Pemerintahan Desa Dispermades Kabupaten Semarang Aris Setyawan mengaku sangat mendukung adanya upaya ekonomi kreatif tersebut. Hal itu mengingat masih tingginya tingkat kemiskinan di pedesaan.

Dijelaskannya, ada beberapa langkah dalam percepatan ekonomi di desa.Yakn, peningkatan infrastruktur, fokus potensi desa, pembangunan SDM, pemanfaatan teknologi digital, dan kegiatan/ program berkelanjutan.

“Pengembangan UMKM di desa secara digital merupakan kebutuhan yang selaras dengan perkembangan teknologi dan keinginan masyarakat untuk semakin praktis dalam pemenuhan kebutuhannya,” kata Aris. (bintari/ariel)

Adblock test (Why?)


SOSIALISASI NON-PERDA: Perlunya Usaha Kreatif di Era Digital - DPRD JATENG
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...