TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha industri fesyen butik ByArra Armita Hutagalung menekankan pentingnya mental dan mindset seorang pebisnis bagi pemuda yang ingin memulai atau merintis usaha dan mengembangkan usahanya.
"Untuk menjadi seorang entrepreneur, hal yang paling mendasar adalah DNA bisnis. Apakah seseorang itu memiliki mental dan mindset pebisnis atau tidak. DNA bisnis adalah modal dasar untuk memulai," kata Armita dalam Talkshow Thinker Talk yang dikutip di Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2022.
Armita Hutagalung yang merupakan Founder ByArra yang berdiri sejak 2016 mengungkapkan pentingnya DNA dalam memulai suatu bisnis. Untuk merintis suatu bisnis, kata dia, bukan hal yang sederhana dan DNA bisnis merupakan dasar ke mana seseorang akan melangkah selanjutnya.
Armita merintis usaha butik ByArra yang memproduksi berbagai busana wanita mulai dari nol. Dia memulai usaha butiknya dari menyewa rumah tua yang dijadikan rumah produksi busana wanita. Kemudian usahanya kian berkembang hingga memiliki butik sendiri dan beberapa gerai di pusat perbelanjaan seperti Mall Arion dan Sarinah.
CFO Eden Farm, perusahaan startup bidang teknologi pertanian Ramavito Montaino mengungkapkan bahwa menetapkan tujuan harus dibangun dari awal untuk menjalankan perusahaan lebih konsisten.
"Visi dan misi dalam membangun perusahaan adalah landasan bagaimana perusahaan bisa berdiri secara konsisten. Karena menjadi seorang entrepreneur kita tidak hanya bertanggung jawab kepada diri sendiri. Melainkan orang banyak, terutama karyawan yang perlu kita gaji. Untuk itu kita perlu konsisten dan kuat secara mental, apalagi di awal merintis suatu perusahaan," kata Ramavito.
Eden Farm merupakan startup yang bergerak pada dukungan teknologi pertanian bagi petani Indonesia dengan membuat ekosistem pangan dari hulu ke hilir. Eden Farm menghubungkan petani dengan pelaku usaha kuliner secara langsung guna menjamin kestabilan harga pangan.
B2B Sales Director Hisense Indonesia Yudhistira Pangaji menjelaskan bahwa selain menjadi pengusaha, orang yang merintis karir profesional juga harus memiliki beberapa sikap agar menjadi profesional yang andal.
Yudhistira mengungkapkan untuk menjalani karir sebagai seorang karyawan harus memiliki sikap terbuka dalam menjalankan sistem perusahaan maupun bekerja sama dengan rekan satu tim.
"Sebagai perusahaan multinasional company, kita bekerja dengan orang-orang dengan latar belakang dari berbagai negara berbeda. Oleh karena itu, kemampuan konseptual saja tidak cukup. Kita mesti terbuka (open minded), tapi tidak menghilangkan identitas sebagai Warga Negara Indonesia," kata Yudhistira.
Perusahaan dan karyawan, kata dia, dituntut harus selalu siap mengubah kultur agar bisnisnya mampu bertahan dan berkembang.
Menurutnya seorang profesional harus memahami visi dan kultur dari perusahaan untuk menjaga stabilisasi dan identitas dari sebuah brand bagi perusahaan yang berdiri puluhan tahun.
Baca Juga: Jawab Pertanyaan Ini buat yang Ingin Merintis Usaha
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Pelaku Usaha Ini Sebut Mental dan Mindset adalah Dasar Merintis Bisnis - Bisnis Tempo.co
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment