Warung kopi kini menjadi salah satu bisnis yang menjamur. Bisnis ini tidak membutuhkan modal yang besar dan bisa menghasilkan keuntungan yang menjanjikan.
Apalagi bagi kamu yang tinggal di kota besar, warung kopi menjadi salah satu tempat menghabiskan waktu senggang maupun tempat nongkrong. Jam buka warung kopi ini pun bisa kamu sesuaikan dengan target pasarmu.
Segmen pasar warung kopi pun tak terbatas di kalangan mahasiswa tapi juga pekerja dan semua kalangan. Oleh karenanya potensi bisnis ini pun terbilang menjanjikan.
Lantas berapa perhitungan modal usaha warung kopi? Simak uraiannya di bawah ini ya!
Keuntungan Usaha Warung Kopi
Mengutip John Afifi dalam buku Profesional dan Mapan Lewat Bisnis Recehan, bisnis warung kopi cocok dijalankan karena tidak terlalu menyita waktu. Kamu bisa menjalankannya sepulang dari bekerja di kantor, dengan jam buka mulai pukul 17.00-23.00 WIB.
Berdasarkan perhitungan di atas kertas, bisnis ini sangat menguntungkan. Sebagai contoh modal segelas kopi Rp 2.000 namun harga jualnya bisa mencapai Rp 4.000.
Selain menjual kopi, kamu juga bisa menjajakan berbagai makanan dan minuman lain seperti gorengan, nasi kuning, roti bakar, sale pisang, susu jahe, teh hangat, dan sebagainya.
Modal yang dibutuhkan untuk membuka warung kopi di pinggir jalan tidak terlalu besar. Dengan uang sebesar Rp 10 juta sudah bisa untuk membeli gerobak dan peralatan lengkap untuk berjualan.
Perhitungan Modal Usaha Warung Kopi
Berikut ini 2 contoh perhitungan modal usaha warung kopi berbentuk warung kopi rumahan dan ala kafe:
1. Warung Kopi Rumahan
Mengutip Agnes Yo dalam buku 25 Peluang Usaha Pendulang Uang (2007), perhitungan modal usaha warung kopi Deket Rumah dihitung lewat simulasi berikut:
Modal Awal:
- Renovasi Rumah Rp 10.000.000
- Belanja peralatan (coffee maker, kulkas, chiller) Rp 12.000.000
- Belanja buku Rp 5.000.000
- Sewa rumah 6 bulan dibayar di muka Rp 3.000.0000
- Ongkos promosi Rp 5.000.000
- Modal kerja awal Rp 5.000.000
Total Modal awal Rp 40.000.000
Pengeluaran Sebulan:
- Logistik bulanan Rp 1.000.000
- Gaji karyawan 8 orang Rp 2.500.000
- Listrik, air, telepon Rp 800.000
Total Pengeluaran Sebulan Rp 4.300.000
Pendapatan Sebulan:
Penjualan 40 orang per hari @Rp 7.000 Rp 8.400.000
- Keuntungan: Rp 8.400.000 - Rp 4.300.000 = Rp 4.100.000
- Balik modal: Rp 40.0000 : Rp 4.100.000 = 9-10 bulan.
*Hitungan di atas belum termasuk investasi tanah dan bangunan.
2. Warung Kopi ala Kafe
Contoh lainnya mengutip Indah Ratnaningsih dan Sigit Rais dalam buku 99 Bisnis bagi Pensiunan (2009), berikut contoh perhitungan modal dan keuntungan bisnis warung kopi:
Investasi Awal:
Sewa tempat (1 tahun) Rp 12.000.000
Peralatan:
- Coffee maker, dll Rp 10.000.000
- Meja dan kursi Rp 5.000.000
- Jumlah Rp 15.000.000.
Jumlah investasi awal Rp 27.000.000.
Peralatan tersebut harus ditaksir nilai penyusutan per bulannya yaitu selama 5 tahun, maka dengan nilai residu Rp 900.000 dapat dihitung penyusutan sebesar (Rp 15.000.000 - Rp 900.000)/ (5 tahun x 12 bulan) = Rp 2.820.000 per tahun atau Rp 235.000 per bulan.
Perhitungan Laba/Rugi per Bulan:
1. Penerimaan per bulan: 50 gelas x Rp 7.000 x 30 hari Rp 10.500.000
Pengeluaran produksi per bulan:
- Bahan baku kopi Rp 2.500.000
- Bahan tambahan lainnya Rp 500.000
- Jumlah (pengeluaran produksi) Rp 3.000.000
- Laba kotor (satu bulan) = penerimaan - pengeluaran produksi = Rp 7.500.000.
2. Pengeluaran Umum per Bulan:
- Sewa tempat Rp 12.000.000/12 bulan Rp 1.000.000
- Gaji 2 karyawan Rp 1.500.000
- Penyusutan Rp 235.000
- Listrik dan air Rp 750.000
- Biaya promosi Rp 500.000
Jumlah Rp 3.985.000
Laba bersih per bulan (Laba kotor- jumlah pengeluaran per bulan) = Rp 3.515.000
Persentase Keuntungan Usaha Warung Kopi
Mengutip John Afifi dalam buku Profesional dan Mapan Lewat Bisnis Recehan, persentase keuntungan usaha warung kopi didapat dari contoh berikut:
Hendra adalah seorang karyawan perusahaan listrik. Gajinya yang pas-pasan mendorongnya untuk mencari penghasilan tambahan dengan membuka warung kopi sepulang dari tempat kerja. Setelah memasuki bulan ketiga, barulah warung kopinya ramai pembeli.
Bulan Mei 2019, omzet yang didapatkannya mencapai lebih dari Rp 250.000 per malam. Ia memperoleh keuntungan rata-rata sebesar 30% dari berjualan kopi dan beberapa jenis makanan.
Perolehan penghasilannya dapat dihitung sebagai berikut:
- Omzet per malam dikalikan 28 hari: Rp 250.000 x 28 = Rp 7.000.000
- Total omzet dikalikan persentase keuntungan: Rp 7.000.000 x 25% = Rp 1.750.00.000
- Keuntungan dikurangi biaya lain-lain: Rp Rp 1.750.000 - Rp 150.000 = Rp 1.600.000
Jadi total Hendra mengantongi penghasilan sebesar Rp 1.600.000.
Tips Usaha Warung Kopi yang Sukses
Usaha warung kopi bisa dibuat mulai dari ala rumahan, tenda, hingga kafe. Modal yang dikeluarkan pun berdasarkan konsep warung kopi yang ingin kamu jalankan.
Berikut tips usaha warung kopi supaya sukses:
1. Cari Lokasi Strategis
Menentukan lokasi tempat berjualan warung kopi yang strategis dan tentunya dekat dengan permukiman. Kamu juga bisa memilih area dekat kampus atau kos-kosan untuk menyasar pangsa pasar mahasiswa.
2. Siapkan Variasi Menu yang Akan Disajikan
Menyusun menu yang akan disajikan sebagai pendamping kopi. Pikirkan menu yang paling laris selain kopi yang menjadi andalan.
3. Ciptakan Menu Kopi yang Inovatif
Menciptakan menu kopi yang inovatif dan berbeda sehingga bisa membuat pembeli merasa ingin mencoba.
Nah itulah perhitungan modal usaha warung kopi dan tips bisnis warung kopi. Semoga bermanfaat ya detikers!
Simak Video "Imbas Situasi Ekonomi Global, Shopee PHK Sejumlah Karyawannya"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/row)
Perhitungan Modal Usaha Warung Kopi serta Langkah Memulainya - detikFinance
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment