Rechercher dans ce blog

Saturday, November 5, 2022

Pemberdayaan masyarakat, cara jitu bertahan usaha konveksi pascapandemi - Elshinta

Sumber foto: Hendrik Raseukiy/elshinta.com.

Elshinta.com - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan yang sulit bagi dunia usaha. Sekarang pengusaha berjuang untuk bangkit. Seperti yang dialami Husna Ramdani (32), pebisnis konveksi Oscar yang memproduksi tas dan gendongan bayi bagi ibu pengendara motor. 

Husna, menyiasati dengan memberdayakan masyarakat penjahit sekitar workshopnya  menjadi tenaga kerja dari rumah masing-masing.

Perjalanan jatuh bangun bisnis tas Oscar  dapat jadi inspirasi bisnis konveksi tas Oscas pasti selalu terjadi, ada kalanya bisnis berada di bawah.

"Awal mula berdirinya konveksi tas Oscas berawal dari kecintaan belajar dunia bisnis semenjak masa kuliah. Mencoba peluang bisnis tas di lingkungan sekitar tempat tinggal," ujar pemilik bisnis yang alumni UNPAD ini seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hendrik Raseukiy, Sabtu (5/11). 

Kemudian, sebut Husna, merambah bisnis secara online. 

"Itulah mengapa, kami optimis bisa terus bekembang dan bersaing di pasar modern. Dengan begitu, saya pun dapat terus memberdayakan warga di usaha  tas saya ini," kata Husna.

Bisnis konveksi tas Oscas, kini mampu berdayakan warga sekitar. Awal mulanya, bisnis ini berdiri hanya memproduksi tas gendong bayi namun, sekarang konveksi ini sudah memproduksi banyak jenis tas. 

"Banyak ibu-ibu menggendong bayi sembari membawa motor. Dari sinilah awal mula bisnis ini berdiri. Diharapkan dengan adanya tas gendong bayi yang ia buat tersebut dapat membantu ibu-ibu membawa bayi sambil kendarai motor lebih aman," ucap Husna.

Akhirnya Husna mulai merintis usaha konveksi tas berbekal ilmu bisnis yang ia pelajari semasa kuliah. 

Awalnya Husna, sambil kuliah berbisnis percetakan. Uang dari hasil bisnis percetakan ini ia kumpulkan untuk biaya hidupnya semasa kuliah.

Ternyata bisnis ini memiliki peminat pasar cukup tinggi saat itu, apalagi hal ini didukung oleh para penjahit yang ada di sekitarnya. Bahkan ketika itu ia sempat kewalahan dengan permintaan pasar yang cukup besar.

Aku Husna, jatuh bangun bisnis konveksi tas Oscas terjadi ketika masa pandemi kemarin, bisnis konveksi ini juga terkena dampaknya. Meski begitu bisnis konveksi tas Oscas ini tetap masih mendapatkan beberapa pesanan tas gendong.

Hingga bisnis ini terus berkembang dan husna berhasil mendaftarkan usahanya menjadi perusahaan dengan nama CV Oscas. 

Sekarang bisnis ini bahkan tidak hanya memproduksi tas gendong bayi namun, juga banyak tas lainnya. Husna memanfaatkan media internet seperti blog. Husna membuat blog untuk konveksinya melalui oscas.co.id dan oscas.id, melalui blog ini ia mendapatkan banyak klien dari berbagai wilayah, sekira  40 daerah di Indonesia. 

"Alhamdulillah pandemi memang pengaruh ke omzet. Tapi alhamdulillah, kita masih tetap eksis, memberdayakan banyak penjahit di area Jatinangor, di pabrik tas yang kami rintis ini,” ujar Husna optimistis. 

Adblock test (Why?)


Pemberdayaan masyarakat, cara jitu bertahan usaha konveksi pascapandemi - Elshinta
Klik Disini Lajut Nya

No comments:

Post a Comment

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...