TEMPO.CO, Jakarta - PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI), perusahaan smelter nikel di Bantaeng, Sulawesi Selatan, mendapat tambahan daya listrik sebesar 90 Mega Volt Ampere (MVA) dari PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Tambahan daya diberikan seiring dengan bertumbuhnya usaha smelter HNI.
ADVERTISEMENT
PLN telah memberikan jaminan untuk pemenuhan kebutuhan listrik ini. Tak hanya di Sulawesi Selatan, tapi juga di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Per Juni 2021, kapasitas listrik terpasang di Pulau Sulawwesi mencapai 5,6 Giga Watt (GW).
“PLN sangat siap untuk melayani kebutuhan listrik bagi investor di 3 provinsi, khususnya bagi industri smelter,” ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda.
Di Bantaeng, PLN telah membangun Gardu Induk (GI) 150 kV Bantaeng Smelter pada Maret 2020. GI dengan nilai investasi Rp 20,1 miliar tersebut merupakan pembangunan melanjutkan dari gardu yang telah ada sebelumnya.
Menurut Huda, kehadiran GI 150 kV Bantaeng ini pun bisa merealisasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN mencapai 62,88 persen,” ujar Huda. Upaya ini sejalan dengan dukungan pada peningkatan produksi komponen dalam negeri.
Terakhir, jaminan pasokan ini juga didukung sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan total daya mampu mencapai 2.365 MW. Sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.763 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 602 MW.
Baca Juga: Revisi Aturan ESDM Soal PLTS Atap: Pelanggan Bisa Ekspor Listrik 100 Persen
Lihat Juga
Usaha Tumbuh, Smelter Huadi Nickel-Alloy Indonesia Dapat Tambahan Listrik PLN - Bisnis Tempo.co
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment