Berbagai jenis usaha musiman banyak bermunculan. Seperti berjualan takjil, katering untuk berbuka puasa, hingga pakaian muslim dan alat shalat.
Adapun usaha-usaha musiman ini ada yang dijalankan secara online maupun offline. Namun kira-kira, mana yang lebih menguntungkan selama bulan puasa, apakah berjualan online atau offline?
Menjawab pertanyaan itu, secara umum perencana keuangan Eko Endarto menilai bahwa bisnis online lebih menguntungkan. Hal ini dikarenakan budaya berbelanja masyarakat yang sudah bergeser ke online.
"Kalau zaman sekarang sudah pasti online menjadi utama. Bisa meningkatkan penjualan bisa meningkatkan bisnis ya," tutur Eko kepada detikcom, Jumat (31/3/2023).
Meski begitu, saat bulan puasa ini Eko menilai usaha offline justru lebih menguntungkan daripada usaha online. Khususnya untuk jenis-jenis usaha yang menjual makanan atau minuman.
Menurutnya, hal ini disebabkan kebiasaan masyarakat yang sering melihat-lihat barang dagangan sembari menunggu waktu berbuka puasa.
"Karena sekarang musimnya lagi puasa gitu ya, orang kan butuh waktu sampai mereka buka puasa gitu kan. Jadi bisnis yang offline kan cukup bagus," terang Eko.
"Mereka kan bisa menghabiskan waktu sambil mencari makanan ataupun barang-barang seperti itu. Makanya kita lihat di jalan-jalan itu ramai," tambahnya lagi.
Di sisi lain, perencana keuangan Andy Nugroho menyampaikan bahwa segmentasi pasar atau target market dari usaha yang dijalankan lah yang menentukan apakah lebih untuk dilakukan secara online maupun offline.
"Itu tergantung pada pasar kita masing-masing. Artinya kita akan mulai berbisnis juga sebaiknya kita mengenali pasar kita. Maksudnya pasar kita tuh target market kita itu seperti apa," kata Andy.
Sebagai contoh, ia menggambarkan bila segmentasi usaha yang dijalankan adalah ibu-ibu rumah tangga yang lebih terbiasa untuk membeli barang secara offline. Maka jenis usaha offline lebih menguntungkan daripada online.
"Misalnya kalau target market kita adalah orang-orang misalnya ibu-ibu yang biasa ngumpul di arisan terbiasa ngumpul di pasar gitu kan. Buat mereka mungkin lebih suka beli sesuatu yang kelihatan ada barangnya," jelas Andy.
Sedangkan, bila target pasar usaha yang dijalankan merupakan orang-orang yang memang lebih terbiasa dengan teknologi digital, maka penjualan secara online dinilai bisa lebih efektif.
"Tapi misalkan circle kita, target pasar kita adalah orang-orang yang memang sudah melek teknologi, dia sudah terbiasa pakai whatsapp, terbiasa lihat story gitu kan. Ya tentu akan lebih efektif bila penjualan melalui online," terangnya lagi.
BalasBalas ke semuaTeruskan
Selama Puasa Lebih Untung Mana, Buka Usaha Online atau Offline? - detikFinance
Klik Disini Lajut Nya
No comments:
Post a Comment