Rechercher dans ce blog

Friday, April 30, 2021

Kemenkop Dorong Usaha Mikro Cerdas Kelola Keuangan - Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha mikro memiliki porsi terbesar dari struktur pelaku usaha di Indonesia, jumlahnya mencapai 63,4 juta unit usaha dari 64,2 juta keseluruhan UMKM.

Kementerian Koperasi dan UKM mendorong agar usaha mikro dapat mengelola keuangan dan menjaga likuiditas secara baik.

"Untuk meningkatkan akses terhadap pembiayaan perlu kemampuan menjalankan manajemen usaha yang baik. Karena tantangan besarnya akses pembiayaan yang masih rendah,: kata Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kemenkop Hariyanto, Jumat (30/4/2021).

Menurutnya, pelaku usaha mesti melengkapi administrasi dan pencatatan keuangan kegiatan usaha dalam segala kondisi usaha.

Karena itu, KemenkopUKM menggelar pelatihan literasi keuangan untuk meningkatkan pengetahuan SDM usaha mikro.

"Pelatihan merupakan salah satu kunci pemberdayaan usaha mikro untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro dalam hal pengelolaan keuangan," kata Hariyanto.

Baca juga: Puluhan Juta UMKM Bangkrut, Kemenkop UKM Diminta Lakukan Pedataan dan Evaluasi

Pelatihan literasi keuangan usaha mikro salah satunya dilaksanakan dengan tema “Pencatatan Keuangan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19" di Sampang, Madura, Jawa Timur.

Pelatihan ini ditujukan untuk membantu usaha mikro mampu melengkapi administrasi dan pencatatan keuangan saat kondisi likuiditas usaha mengalami penurunan, sehingga dapat tumbuh dan berkembang kembali dalam meningkatkan produktivitas usahanya di masa Pandemi Covid-19.

Tak pelak para peserta menyambut antusias pelatihan ini di tengah pengalaman mereka saat pandemi yang mengalami kesulitan.

"Pelatihan mengajarkan saya menata administrasi keuangan saya yang selama ini amburadul. Materi yang diajarkan membantu saya memperbaiki pencatatan keuangan," kata Sohibun, pelaku usaha olahan makanan perikanan.

Let's block ads! (Why?)


Kemenkop Dorong Usaha Mikro Cerdas Kelola Keuangan - Tribunnews.com
Klik Disini Lajut Nya

Tingkatkan Kualitas SDM Usaha Mikro, Kemenkop Gelar Pelatihan Literasi Keuangan - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM menggelar pelatihan literasi keuangan untuk meningkatkan pengetahuan SDM usaha mikro.

Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Usaha Mikro, Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM, Hariyanto mengatakan, usaha mikro memiliki porsi terbesar dari struktur pelaku usaha di Indonesia.

Saat ini, jumlah usaha mikro mencapai 63,4 juta unit usaha dari 64,2 juta keseluruhan UMKM. Ini menjadi tantangan besar untuk mendorong usaha mikro naik kelas.

“Salah satu tantangan besar itu adalah kemampuan terhadap akses pembiayaan yang masih rendah,” kata Hariyanto, Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Usaha Mikro, Deputi Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM dalam siaran pers, Jumat (30/4/2021).

Hariyanto mengatakan, untuk meningkatkan akses terhadap pembiayaan perlu kemampuan menjalankan manajemen usaha yang baik. Salah satunya adalah dengan melengkapi administrasi dan pencatatan keuangan kegiatan usaha dalam segala kondisi usaha.

Pelaku usaha mikro juga perlu memahami pengelolaan keuangan baik saat likuiditas baik maupun ketika mengalami penurunan. Oleh karena itu, pelatihan literasi keuangan dilakukan oleh KemenkopUKM untuk meningkatkan pengetahuan SDM usaha mikro.

Baca juga: Ini Daftar Aset Keluarga Cendana yang Disita Negara

“Pelatihan merupakan salah satu kunci pemberdayaan usaha mikro untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro dalam hal pengelolaan keuangan,” kata Hariyanto.

Pelatihan literasi keuangan usaha mikro salah satunya dilaksanakan dengan tema Pencatatan Keuangan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19 yang dilakukan di Sampang, Madura, Jawa Timur.

Pelatihan ini ditujukan untuk membantu usaha mikro agar mampu melengkapi administrasi dan pencatatan keuangan saat kondisi likuiditas usaha mengalami penurunan sehingga dapat tumbuh dan berkembang kembali dalam meningkatkan produktivitas usahanya di masa Pandemi Covid-19.

Pelatihan ini diharapkan mendorong kemampuan para pelaku usaha mikro membuat laporan keuangan berstandar entitas mikro, kecil, menengah (MKM) yang akhirnya dapat diakses melalui aplikasi Lamikro.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sampang Suhartini menyampaikan, masih banyak Usaha Mikro yang belum mengerti pencatatan keuangan.

"Kami menyambut baik dengan adanya pelatihan ini, dimana jumlah usaha mikro yang sebanyak 30.618 di kabupaten sampang ini masih banyak yg belum begitu mengenal literasi keuangan," kata Suhartini.

Baca juga: Nekat Mudik Lebaran, Siap-siap Dikarantina 5 Hari

Let's block ads! (Why?)


Tingkatkan Kualitas SDM Usaha Mikro, Kemenkop Gelar Pelatihan Literasi Keuangan - Kompas.com - Kompas.com
Klik Disini Lajut Nya

Universitas Ciputra: 8 Jenis Usaha Rumahan yang Menjanjikan Saat Pandemi Halaman all - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Bekerja dari rumah merupakan salah satu hal tidak terbayangkan namun menjadi kenyataan sebagai akibat dari adanya pandemi Covid-19.

Orang-orang yang semula harus berangkat ke kantor untuk bekerja, kini bisa melakukan rutinitas tersebut dari rumah.

Karena bekerja dari rumah, sebagian orang akhirnya memiliki waktu yang cukup luang karena bisa menghemat waktu perjalanan, selama tidak berbenturan dengan pekerjaan utama.

Apalagi, dengan banyaknya waktu di rumah saja sebenarnya banyak kegiatan yang bisa dilakukan dan bisa menambah pendapatan, misalnya membuka usaha dari rumah.

Baca juga: Ragam Buku Minggu Ini: Belajar Kelola Bisnis dan Investasi dari Nol

Jika kesulitan menemukan ide, ada beberapa ide usaha di bawah ini bisa diterapkan. Melansir dari laman resmi Universitas Ciputra, berikut ide usaha rumahan yang menjanjikan untuk dijalankan :

Usaha kuliner memang tidak akan pernah ada matinya. Hal ini disebabkan karena pangan akan selalu dibutuhkan oleh manusia. Sehingga, Anda bisa memanfaatkan peluang ini untuk membuka usaha rumahan kuliner.

Ada berbagai jenis makanan yang bisa Anda buat dan kemudian dijual. Tinggal menyesuaikan saja sekiranya apa jenis makanan yang kini sedang banyak disukai oleh orang-orang. Jika Anda membuka usaha kuliner berupa lauk pauk pun akan selalu dibutuhkan dan menguntungkan.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Membuka laundry

Laundry juga merupakan usaha rumahan yang menjanjikan untuk dijalankan. Dengan aktivitas yang semakin banyak membuat waktu untuk mencuci menjadi semakin sedikit. Hal ini bisa Anda jadikan sebagai peluang untuk membuka usaha laundry.

Usaha laundry bisa Anda jalankan dengan atau tanpa mesin cuci. Namun, akan lebih baik jika Anda mempunyai mesin cuci untuk mencuci pakaian sekaligus mengeringkannya dengan cepat. Usaha laundry selalu dicari oleh para pengguna untuk mempersingkat proses mencuci dan merapikan pakaian.

Membuka jasa desain grafis

Jika Anda mempunyai kemampuan untuk membuat desain grafis dan mengoperasikan softwarenya, maka tidak ada salahnya untuk mencoba membuka jasa. Anda bisa membuka jasa desain grafis sebagai usaha rumahan dan menjualnya di internet atau langsung pada klien yang membutuhkan.

Membuka jasa fotografi

Apabila Anda mempunyai kamera dan perlengkapan foto lain, maka bisa membuka jasa fotografi di rumah. Anda bisa membuat studio foto untuk menjadi sarana menjalankan usaha rumahan. Jasa fotografi selalu dibutuhkan oleh orang-orang.

Baca juga: Beasiswa S1 Jepang 2022, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 15 Juta Per Bulan

Membuka jasa jahit pakaian

Jika Anda mempunyai mesin jahit di rumah, maka bisa memanfaatkannya untuk menjadi modal membuka usaha rumahan jahit pakaian. Kebutuhan akan penjahit selalu saja ada, sehingga bisa Anda jadikan sebagai peluang untuk usaha rumahan yang menjanjikan.

Membuka jasa cuci kendaraan

Jasa cuci kendaraan juga merupakan salah satu usaha rumahan yang banyak dibutuhkan. Hanya bermodalkan peralatan untuk membersihkan saja Anda sudah bisa menciptakan peluang usaha. Anda bisa membuka jasa cuci kendaraan seperti mobil dan motor.

Membuka jasa air minum isi ulang

Air minum merupakan hal yang akan selalu dibutuhkan oleh manusia untuk bertahan hidup. Sehingga, Anda bisa menjadikannya sebagai peluang usaha. Anda bisa membuka jasa air minum isi ulang dan akan merasakan keuntungannya dengan cepat.

Membuka budidaya ikan hias

Ide usaha rumahan yang terakhir adalah budidaya ikan hias. Saat ini, banyak sekali penggemar ikan hias yang rela merogoh kocek dalam untuk ikan hias tertentu. Anda bisa menjadikan budidaya ikan hias sebagai peluang usaha rumahan yang menguntungkan.

Let's block ads! (Why?)


Universitas Ciputra: 8 Jenis Usaha Rumahan yang Menjanjikan Saat Pandemi Halaman all - KOMPAS.com
Klik Disini Lajut Nya

Pandemi buka peluang usaha paket hampers - ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Lebaran tinggal sebentar lagi, namun karena masih dalam situasi pandemi, silaturahmi pun terpaksa dibatasi. Untuk tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, mengirim hantaran, parcel atau hampers kini menjadi pilihan yang menarik.

Hampers saat ini tidak seperti dulu yang hanya berisi makanan kering, gelas keramik dan sarung. Kini isi hampers beraneka ragam, mulai dari tanaman, perhiasan, lilin aroma terapi, makanan siap santap hingga berbagai jenis hobi lain.

Pengemasan hampers ini pun mulai bervariasi dengan bentuk yang menarik dan rata-rata serba guna atau didapat difungsikan kembali. Bisnis hampers pun menjadi bisnis yang menjanjikan khususnya saat pandemi COVID-19.

Baca juga: Pengiriman paket lebaran PT Pos meningkat 40 persen

Dina Fitri Anisa mendirikan Atnic Project atau usaha pengemasan hampers pada awal Ramadhan tahun ini. Ia memperhatikan bahwa peluang pasar hampers sangat besar sejak tahun lalu.

"Alasan lainnya karena pas nanti Idul Fitri kan kita enggak ketemu saudara atau sahabat, jadi hampers tuh kayak tali penyambung silaturahmi," kata Dina kepada ANTARA, Jumat.
 

Paket hampers dari Atnic Project (ANTARA/Instagram @atnic.project)

Bisnis yang dijalankan oleh Dina belum terlalu besar, malah tujuan awalnya ia membuka usaha pengemasan hampers karena ingin membantu usaha temannya yang menjual makan secara daring namun kemasannya kurang menarik.

"Usaha ini aku mikirnya bisa bantu teman-teman yang jualan makanan biar laku di pasaran luas. Jadi selain mereka jualan makanan online, aku juga bantu penjualan makanan mereka lewat hampers," ujar Dina.

Dina menjual paket hampers-nya dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp79 ribu - Rp209 ribu. Isi hamper pun beraneka ragam seperti kue kering, frozen food, rendang daging, cumi lada hitam, ayam lado hitam, mie ayam frozen, cookie dough, bakpao dan lainnya.

"Sekarang lagi fokus ke makanan, kemarin ada juga yang request barang gitu tapi kita belum ready," kata Dina.

Tak jauh berbeda dengan Atnic Project, Box Bahagia milik Dimursi Maryati juga hadir di tengah pandemi pada Mei tahun lalu. Namun toko ini awalnya memang menjual produk-produk souvenir dan merchandise.

Baca juga: Hari ini, paket Lebaran MRT hingga Jakarta Fair

Lantaran penjualan turun drastis, Dimursi pun melihat peluang baru apalagi saat adanya larangan mudik dan saling berkunjung di hari Lebaran. Ia langsung berpikir untuk membuat hampers.

"Project pertama tembus hingga 400 paket padahal persiapannya kurang dari seminggu. Ini omset yang cukup fantastis bagi kami yang baru memulai bisnis hampers kala itu dari sana kami melihat bahwa bisnis ini cukup punya peluang di masa depan," kata Dimursi.

Berbeda dengan penyedia hampers lain, Box Bahagia hanya menawarkan kebutuhan untuk masyarakat muslim saja seperti sajadah, buku dzikir yang dipadukan dengan kue kering, tumbler atau peralatan makan lainnya.

"Mungkin ini value yang berbeda yang kami tawarkan kepada masyarakat. Dengan adanya Box Bahagia, kita bisa mengganti sarana silahturahmi yang dianjurkan dalam Islam, karena pandemi tetap bisa dilakukan dengan berkirim hadiah. Jadi walau raga tak berjumpa tapi tetap saling menunjukkan kasih sayangnya," kata Dimursi.

Dimursi mengatakan tahun lalu omset Box Bahagia mencapai Rp130 juta, padahal saat itu tokonya terbilang masih sangat baru.

Harga yang ditawarkan pada paket hampers Box Bahagia cukup bervariasi mulai dari Rp95 ribu - Rp1,250 juta.

Baca juga: Berbagai paket promo Lebaran dari operator seluler
 

Paket hampers dari Box Bahagia (ANTARA/Instagram @boxbahagia)

Strategi dagang

Karena bisnis hampers sedang naik daun, tentu Atnic Project dan Box Bahagia memiliki banyak pesaing di bidang yang sama.

Dina mengatakan saat ini Atnic Project berusaha untuk konsisten berpromosi melalui media sosial, menyebarkan lewat grup WhatsApp hingga promosi dari mulut ke mulut.

"Biasanya mereka yang di grup suka ikut bantu promosiin. Kemarin sempat ada yang mesen jauh-jauh juga kayak dari Bogor sampai Kalimantan," kata Dina.

Sementara itu, Box Bahagia memiliki strategi untuk mengeluarkan tema dan desain yang berbeda di tiap musim. Berbeda dari kebanyakan produk hampers yang terlihat elegant, Box Bahagia seperti namanya tampil dengan desain yang ceria dan dengan warna warna yang cerah.

"Selain itu kami fokus pada produk-produk yang memiliki nilai pakai tinggi dan bisa digunakan ulang. Begitu pula dengan packaging-nya. Oleh karena itu penggunaan tas bambu, tas kanvas, bahkan kotak kayu menjadi pilihan karena bisa digunakan ulang," ujar Dimursi.

Baca juga: Inspirasi bingkisan Lebaran kreatif untuk masa pandemi

Baca juga: Perajin parsel Cikini mengaku masih sepi order

Baca juga: Lion Parcel perkuat sistem pengiriman Lazada

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021

Let's block ads! (Why?)


Pandemi buka peluang usaha paket hampers - ANTARA
Klik Disini Lajut Nya

Thursday, April 29, 2021

Soal Netflix, KPPU putuskan Telkom tak terbukti melanggar persaingan usaha - Kontan

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan bahwa PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) tidak terbukti melanggar Pasal 19 huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Hal ini terkait dugaan praktik diskriminasi Telkom Indonesia dan Telkomsel terhadap Netflix terkait penyediaan layanan akses internet provider. Kesimpulan tersebut disampaikan dalam Sidang Majelis Pembacaan Putusan yang dilakukan di Kantor Pusat KPPU dan secara daring pada 29 April 2021.

KPPU mengatakan, perkara tersebut berawal dari penelitian inisiatif seiring dengan temuan yang mengemuka di publik terkait pemblokiran akses pelanggan berbagai jaringan yang dimiliki Telkom Indonesia dan Telkomsel dalam mengakses konten Netflix sejak tahun 2016 hingga akhir 2018.

Temuan tersebut dilanjutkan ke tahapan penyelidikan dan persidangan dengan Nomor Perkara No. 08/KPPU-I/2020 tentang Dugaan Praktek Diskriminasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Seluler terhadap Netflix terkait Penyediaan Layanan Akses Internet Provider.

Baca Juga: KPPU gandeng kedutaan Jepang, tingkatkan kepatuhan dan pengawasan kemitraan

Pada proses persidangan, Majelis Komisi menemukan bahwa memang telah terjadi perilaku pemblokiran atau penutupan akses internet untuk layanan Netflix oleh para terlapor. Telkom melakukan pemblokiran di jaringan tetap (fixed broadband) dan Telkomsel melakukan pemblokiran pada jaringan bergerak (mobile broadband).

Dalam hal tersebut, Majelis Komisi menyimpulkan bahwa telah terjadi perlakuan berbeda atau diskriminasi oleh para Terlapor antara Netflix dengan penyedia Subscription Based Video On Demand (SVOD) lain. "Namun demikian, Majelis Komisi juga menemukan bahwa pemblokiran tersebut tidak mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU, Deswin Nur, dalam keterangannya, Jumat (30/4).

Hal ini mengingat ditemukannya berbagai bukti. Antara lain bahwa, tindakan tersebut dilakukan untuk menghindarkan dari kemungkinan dikenakan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 dan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016, tidak adanya kerugian yang dialami Netflix, dan konsumen masih bisa memiliki pilihan untuk melihat layanan Netflix melalui penyedia lainnya.

Baca Juga: KPPU: Alokasi impor garam 3 juta ton berpotensi overestimasi

Memperhatikan berbagai fakta, penilaian, analisis, dan kesimpulan pada masa persidangan, maka Majelis Komisi memutuskan bahwa Telkom dan Telkomsel tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Lebih lanjut, KPPU memberikan saran pertimbangan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membuat regulasi atau peraturan mengenai over the top. Antara lain meliputi advertising-based video on demand (AVOD), transactional video on demand (TVOD), dan subscription based video on demand (SVOD).

Hal ini mengingat hingga saat ini belum ada aturan mengenai over the top padahal menggunakan infrastruktur jaringan internet service provider (ISP) dan terus tumbuh secara signifikan. "Termasuk di dalamnya mengenai aturan pemblokiran dan situs internet bermuatan negatif, serta membuat aturan terkait hal-hal yang harus dipatuhi dalam kerja sama antara Pelaku Usaha ISP dengan Pelaku Usaha Over The Top karena selain terkait aspek privat (business to business) terdapat juga aspek publik," jelas Deswin.

Sebagai informasi, Ketua Majelis Komisi dalam Perkara tersebut adalah Kurnia Toha dengan Anggota Majelis Komisi yang terdiri dari Yudi Hidayat dan Chandra Setiawan.

Baca Juga: KPPU temukan tiga komoditas pangan yang harganya naik pada kuartal I 2021

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Let's block ads! (Why?)


Soal Netflix, KPPU putuskan Telkom tak terbukti melanggar persaingan usaha - Kontan
Klik Disini Lajut Nya

Masih Minim Pelaku Usaha Kantongi Sertifikat CHSE - Bali Tribune

balitribune.co.id | Mangupura - DPRD Badung meminta pelaku usaha akomodasi yang ada di Kabupaten Badung melengkapi dirinya dengan Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability). Pasalnya, pariwisata yang rencananya dibuka Juni ini harus didukung oleh kesiapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang memadai.

 

Sementara itu, data Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung menyebutkan hingga kini jumlah akomodasi yang sudah memiliki sertifikat CHSE baru sebanyak 198 dari sekitar 3.300 akomodasi, yakni hotel berbintang, hotel non bintang, dan villa. Sedangkan, untuk restoran dari 1.800 hanya 64 restoran yang sudah memiliki. Kemudian pada sektor lainnya 24 Daya Tarik Wisata (DTW) dan 8 mal yang telah memiliki sertifikat CHSE.

 

Minimnya pelaku usaha mengantongi sertifikat CHSE ini diharapkan menjadi perhatian bersama. Terutama organisasi pelaku usaha yang tergabung dalam organisasi seperti PHRI, GIPI, Asita, dan lainnya, harus ikut membantu anggotanya agar segera mengantongi sertifikat CHSE.

 

Sebab, Protokol Kesehatan berbasis CHSE ini menjadi suatu keharusan dalam menyongsong kenormalan baru. Jangan sampai upaya membuka pariwisata kembali terhambat lantaran keteledoran terhadap penerapan Prokes.

 

“Pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata juga harus membuat surat edaran untuk meminta para pelaku pariwisata untuk segera melakukan sertifikasi CHSE,” kata Ketua DPRD Badung Putu Parwata, Kamis (29/4/2021).

 

Pihaknya pun berharap ada kesamaan pandang dalam pembukaan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini. Jangan sampai pariwisata dibuka, namun Prokes masih lemah. 

 

“Perlu pemahaman pelaku pariwisata terhadap kepentingan bersama, sehingga gayung bersambut, jadi masyarakat sehat, aman, dan tenang, pencegahan Covid-19 juga berjalan ujungnya sosial dan ekonomi bisa tumbuh kembali,” katanya.

 

Sementara Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Badung, Cokorda Raka Darmawan membenarkan pelaku usaha yang mengantongi sertifikat CHSE masih sangat minim. Padahal, sertifikat ini selain merupakan kewajiban bagi pelaku usaha, juga merupakan salah satu penunjang bahwa usaha tersebut telah siap dibuka dalam kondisi pandemi Covid-19.

 

“Memang kalau dihitung menggunakan persentase dari keseluruhan tempat usaha yang membayar pajak, jumlah pemilik sertifikat sangat kecil,” ujarnya.

 

Sertifikat ini, kata Asisten III Setda Badung ini merupakan bukti keseriusahan pelaku usaha menjalankan Prokes dengan baik di tengah pandemi. Untuk mendapatkan sertifikat CHSE tidak sulit. Pemilik usaha hanya wajib menyiapkan sarana dan prasarananya. Seperti, tersedianya tempat cuci tangan di beberapa titik sesuai dengan luas wilayahnya, hand sanitizer, pengukur suhu tubuh, dan tentunya dari segi kebersihan tempat juga harus dijaga. Jika sudah ada pengajuan dari pengusaha nantinya akan ada tim yang melakukan penilaian.

 

“Sertifikat ini merupakan keseriusan pelaku usaha dalam menerapkan Protokol Kesehatan pada tempat usahanya. Dan sertifikat ini wajib,” tegas Cok Darmawan.

 

Ia pun mengingatkan tanpa sertifikat itu pengusaha justru akan rugi. Sebab, sertifikat ini akan menjadi rujukan bagi wisatawan ketika memilih akomodasi hotel maupun restoran. “Kalau wisatawan pasti akan memilih menginap ke tempat yang telah memiliki sertifikat CHSE ini,” tegasnya.

Let's block ads! (Why?)


Masih Minim Pelaku Usaha Kantongi Sertifikat CHSE - Bali Tribune
Klik Disini Lajut Nya

Revisi Tentang Retribusi Jasa Usaha Disahkan DPRD Bali - Bali Tribune

balitribune.co.id | Denpasar – Dalam Rapat Paripurna DPRD Bali, Rabu (28/4) lalu. Dewan mengesahkan Ranperda Inisiatif DPRD Bali tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha. 

Ranperda Inisiatif itu disahkan Dewan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Hal ini berati, Perda pertama yang dihasilkan DPRD Bali pada tahun 2021 ini.

Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama didampingi Wakil Ketua I Nyoman Suyasa itu masih digelar secara virtual. Hanya Pimpinan Dewan, Ketua Komisi dan Ketua Fraksi, Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan beberapa jajaran OPD yang hadir secara fisik. Sementara, para anggota Dewan lainnya mengikuti Sidang Paripurna melalui Zoom.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan A.A Ngurah Adhi Ardhana yang membacakan laporan akhir pembahasan atas Ranperda itu menjelaskan, sejumlah masukan Gubernur pada bagian yang masih memerlukan klarifikasi dan harmonisasi sudah konsultasikan langsung dengan Direktur Pendapatan Daerah Ditjen Bina Keuda Kemendagri RI, Hendriwan, dan beberapa staff.

Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, jelas Gung Adhi, pertama, terkait ketentuan biaya yang timbul dalam melakukan uji pada UPTD Hiperkes di luar daerah tidak dapat dimasukkan kedalam Perda Retribusi Jasa Usaha, karena tidak termasuk ke dalam penetapan dan muatan yang dapat diatur dalam Perda tentang Retribusi sesuai dengan Pasal 156, UURI No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Namun tetap dapat diatur dengan Peraturan Gubernur.

"Karena itu dalam Perda Retribusi Jasa Usaha hasil perubahan ketiga ini, pada Pasal 6 ditambahkan satu ayat lagi, yaitu ayat (3), yang berbunyi: Segala biaya yang timbul akibat permohonan pengujian, selain tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah diatur dengan Peraturan Gubernur," sebuat A.A Ngurah Adhi Ardhana.

Selain itu juga menambahkan keterangan pada Lampiran I huruf C yaitu: Tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah untuk uraian pekerjaan pengujian di UPTD Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja tidak termasuk biaya konsumsi, akomodasi dan/ atau transportasi. Biaya tersebut dibebankan kepada wajib bayar sesuai dengan Standar Satuan Harga (SSH) Pemerintah Provinsi Bali pada tahun berjalan.

Kedua, hal-hal terkait produksi dan distribusi obat-obatan juga tidak dapat dimasukkan ke dalam Perda retribusi jasa usaha ini karena tidak sesuai dengan UURI No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 

"Jawaban ini muncul atas pertanyaan mengenai pertimbangan potensi baru penjualan hasil pembuatan simplisia, serbuk tanaman obat dan bahan baku kosmetika herbal serta pembuatan ekstrak bahan alam, yang dilaksanakan oleh UPTD Laboratorium dan Pengujian Obat Tradisional pada Dinas Kesehatan Provinsi Bali dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," bebernya.

Karena itu, dalam Perda Retribusi Jasa Usaha ini, penormaannya Pasal 29 berbunyi: Struktur Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah meliputi: penjualan bibit/ benih ikan dan udang; penjualan bibit/ benih tanaman; penjualan bibit/ benih ternak; dan penjualan hasil pengujian sampel pembuatan simplisia, serbuk tanaman obat, dan bahan baku komestika herbal serta pembuatan ekstrak bahan alam. 

"Struktur dan besarnya tarif Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini," imbuhnya.

Karena Perda ini mengatur hanya tata cara pemungutan retribusi jasa usaha, maka soal tata cara produksi dan distribusi tidak dapat dinormakan di sini. "Hanya saja yang perlu diingatkan adalah jangan sampai terjadi praktik monopoli atau terlalu protektif pada urusan pembuatan sampel simplisia ini, hanya bagi satu orang atau satu perusahaan saja," tegas Gung Adhi.

Ketiga, mengenai peninjauan kembali Biaya Tarif Retribusi Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan pada UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup pada Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, dalam upaya peningkatan pelayanan dan penyiapan fasilitas obyek retribusi, telah diakomodasikan pada Lampiran I angka 2. UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup. 

"Bahkan diperkuat lagi pada Lampiran I huruf A, angka 2 huruf b. Pemeriksaan Kimia Lingkungan dan Toxikologi Lingkungan," lanjut Adi.

Keempat, terhadap pertanyaan apakah struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan, diatur dalam Perda tentang Retribusi Jasa Umum ataukah Perda tentang Retibusi Jasa Usaha? Hal ini terkait dengan Keputusan Mendagri Nomor 974-4626 Tahun 2020 tentang Evaluasi Rancangan Perda Provinsi Bali tentang Perubahan Kedua Atas Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.

Jawaban Direktur Pendapatan Daerah Ditjen Bina Keuda Kemendagri RI, bahwa sesuai dengan UURI No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi Pelayanan Kesehatan masuk ke dalam golongan Retribusi Jasa Umum.

Dalam Keputusan Mendagri Nomor 974-4626 Tahun 2020 tentang Evaluasi Rancangan Perda Provinsi Bali tentang Perubahan Kedua Atas Perda Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum terdapat objek retribusi pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan Pasal 111 UURI No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga disarankan agar dimasukkan ke dalam golongan retribusi jasa usaha seperti pemakaian kekayaan daerah dan tera/ tera ulang. 

"Dengan demikian menjadi jelaslah bahwa hal-hal yang menurut ketentuan perundang-undangan tidak dapat dimasukkan ke dalam Perda Retribusi Jasa Usaha, seperti pelayanan kesehatan dimuat dalam Perda Retribusi Jasa Umum, yang saat ini juga tengah memasuki masa evaluasi dan verifikasi," jelas Gung Adhi. 

Sementara Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, Perda ini akan disampaikannya kepada Menteri Dalam Negeri untuk dilakukan proses evaluasi. 

Ia berharap dalam proses evaluasi Perda ini nanti dapat berjalan lancar dan tidak menemui kendala dalam pembahasannya di Kementerian Dalam Negeri.

"Sehingga Raperda ini dapat segera disahkan dan dalam implementasinya menjadi kebijakan yang diharapkan dapat meningkatkan PAD Provinsi Bali dan terintegrasi dengan kebijakan lainnya, didalam mewujudkan Visi Pembangunan Daerah 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' melalui Pola Pembanguan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru," demikian Gubernur Wayan Koster.

Let's block ads! (Why?)


Revisi Tentang Retribusi Jasa Usaha Disahkan DPRD Bali - Bali Tribune
Klik Disini Lajut Nya

Hipmi dukung KPK cegah korupsi di pelaku usaha - Kontan

Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mencegah tindak korupsi di badan usaha.

Upaya pencegahan disebutkan penting untuk dilakukan selain penindakan. Hal itu untuk menciptakan ekosistem dunia usaha yang baik. "Hipmi mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh KPK dalam upaya pencegahan korupsi," ujar Wakil Ketua Umum Hipmi Anggawira saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (29/4). 

Sebelumnya KPK telah membuat Direktorat Anti Korupsi Badan Usaha yang ditujukan melakukan upaya pencegahan korupsi di badan usaha. Selama ini badan usaha disebut menjadi pihak yang terbanyak dalam kasus korupsi.

Baca Juga: KPK sasar pencegahan korupsi di korporasi

Salah satu tindakan korupsi yang dilakukan oleh badan usaha berkaitan dengan penyuapan. Oleh karena itu nantinya didorong pembuatan sistem manajemen anti penyuapan oleh pelaku usaha.

"Dalam konteks keterlibatan pelaku usaha, apa pun bentuknya kita mendukung langkah-langkah yang proaktif dalam pencegahan perilaku yang koruptif," terang Anggawira.

Berdasarkan data KPK terdapat 329 pelaku usaha swasta yang menjadi tersangka dari total 1.262 tersangka yang ditangani KPK. Angka tersebut merupakan kelompok yang terbanyak.

 

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Let's block ads! (Why?)


Hipmi dukung KPK cegah korupsi di pelaku usaha - Kontan
Klik Disini Lajut Nya

Kementerian BUMN upayakan pengembangan 4 anak usaha lewat IPO dan mitra strategis - Industri Kontan

Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) dan pencarian mitra strategis untuk 4 anak usaha di tahun ini.

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan untuk tahun ini memang ada beberapa anak usaha yang direncanakan bisa IPO ataupun juga dengan skema lainnya seperti kemitraan.

"Kita ada inisiatif 4 rencana tahun ini, kita juga akan melihat kemitraan khususnya kemitraan dengan Indonesia Investment Authority (INA) atau SWF atau dana yang dimiliki pemerintah di Taspen dan BPJS Tenaga Kerja," kata Pahala dalam wawancara bersama Kontan, belum lama ini.

Adapun, keempat perusahaan tersebut yakni Pertamina Geothermal Energy, PT Pertamina International Shipping & Marine Logistic, Anak Usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur dan kawasan industri, dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

Baca Juga: Ini sejumlah terobosan yang direncanakan setelah holding BUMN pangan terbentuk

Untuk Pertamina International Shipping dan Marine Logistic, Pahala mengungkapkan ada potensi untuk menjadi perusahaan marine logistic terbesar di kawasan Asia Tenggara. Apalagi, saat ini kebutuhan kapal Pertamina mencapai di atas 200 kapal.

"Bagaimana kita bentuk satu perusahaan marine logistic yang terintegrasi punya shipping, punya storage dan beberapa pelabuhan," kata Pahala.

Selanjutnya, untuk anak usaha KRAS, Pahala menilai dengan penggabungan sejumlah anak usaha yang bergerak di bidang pengelolaan, listrik, air, pelabuhan dan kawasan industri maka akan jadi perusahaan yang terintegrasi.

"Untuk industri pasti butuh air, listrik dan kalau dekat laut tentunya butuh pelabuhan," jelas Pahala.

Dalam catatan Kontan.co.id, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk masih mengkaji opsi mengantar tiga anak usahanya untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

Saat ini, emiten pelat merah berkode saham KRAS tersebut masih berkonsultasi dengan Kementerian BUMN untuk mendiskusikan wacana tersebut.

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Let's block ads! (Why?)


Kementerian BUMN upayakan pengembangan 4 anak usaha lewat IPO dan mitra strategis - Industri Kontan
Klik Disini Lajut Nya

Tingkatkan Produktivitas Sektor Kelautan dan Perikanan, KKP Salurkan Modal Usaha - Memontum

Memontum Jepara – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyerahkan sejumlah bantuan modal usaha melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), kepada pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan (KP) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Kamis (29/04) tadi. Bantuan tersebut diserahkan saat kunjungan kerja di Jepara bersama rombongan Komisi IV DPR RI.

“Semoga bantuan yang saya salurkan membawa manfaat, terlebih dalam kondisi pandemi dan Ramadhan ini. Semoga modal usaha ini bisa meningkatkan produktivitas usaha Bapak dan Ibu sekalian,” kata Menteri Trenggono.

Baca juga:

Menteri Trenggono yang juga didampingi oleh jajaran Eselon I menyerahkan bantuan 1.000 paket sembako.

Sekitar 13 pemanfaat yang tergabung dalam tujuh kelompok usaha, mendapatkan bantuan modal kerja total senilai Rp 1,65 milyar. Mereka adalah para pembudidaya perikanan, pengolah dan pemasar perikanan, serta penangkap ikan.

Turut juga mendampingi Menteri Trenggono pada saat itu, Kepala Divisi Perencanaan dan Umum LPMUKP, Endraji Tunjung Seto. Endraji berharap modal kerja yang telah disalurkan bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan di Jepara.

“Tujuh kelompok usaha yang hari ini mendapatkan bantuan permodalan mewakili sektor usaha kelautan dan perikanan. Selanjutnya, bantuan modal menjadi solusi untuk keluar dari krisis pandemi,” ucapnya.

Sementara itu, pendiri CV Kembar Abadi, Kholifah, yang mengusahakan pengolahan hasil perikanan mengaku sangat terbantu dengan permodalan yang disalurkan oleh LPMUKP.

Di kesempatan yang sama, Menteri Trenggono juga meninjau dan memanen langsung udang dari Tambak Udang Milenial yang dikelola oleh anak-anak generasi milenial dengan latar belakang pendidikan perikanan. Mereka telah dilatih dan dibina langsung oleh KKP melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.

“Laut dan sektor perikanan kita kaya, kalau bukan kita yang mengelola nanti, siapa lagi? Siapa yang mau jadi enterpreneur, terus belajar sungguh-sungguh di sini. Kalian orang-orang hebat yang akan menjaga laut dan sektor perikanan kita nanti,” ujar Trenggono saat berbincang dengan anak-anak petambak milenial tersebut.

Kepada Menteri Trenggono, alumni Universitas Brawijaya, Aruma, yang turut mengelola Tambak Udang Milenial (Millenial Shrimp Farm), memperlihatkan secara langsung apa yang telah mereka lakukan.

“Senang sekali bisa memperlihatkan produksi kami. Kami pakai automatic feeder, kincirnya otomatis, kita juga pakai blower, semuanya bisa kita perlihatkan kepada pemangku kebijakan,” ungkapnya.

Ia berharap, LPMUKP bisa terus memberikan dukungan dan kesempatan yang sama kepada setiap milenial yang memiliki minat menjadi enterpreneur di bidang perikanan. (hms/kkp/aye/ed2)

Let's block ads! (Why?)


Tingkatkan Produktivitas Sektor Kelautan dan Perikanan, KKP Salurkan Modal Usaha - Memontum
Klik Disini Lajut Nya

Menteri Trenggono Kembali Salurkan Modal Kerja ke Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan - Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono kembali menyalurkan bantuan modal kerja melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) ke pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan (KP) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

"Semoga bantuan yang saya salurkan membawa manfaat, terlebih dalam kondisi pandemi dan ramadhan ini. Semoga modal usaha ini bisa meningkatkan produktivitas usaha Bapak dan Ibu sekalian," kata Menteri Trenggono saat kunjungan kerja bersama rombongan Komisi IV DPR RI, Kamis (29/4/2021).
Selain itu, Menteri Trenggono juga menyerahkan bantuan 1.000 paket sembako.

Sekitar 13 pemanfaat yang tergabung dalam tujuh kelompok usaha, mendapatkan bantuan modal kerja senilai total Rp 1,65 miliar.

Baca juga: Menteri Trenggono Dorong Sentra Pengolahan Ikan Jadi Pusat Ekonomi Kerakyatan

Mereka merupakan para pembudidaya perikanan, pengolah dan pemasar perikanan, serta penangkap ikan.

Kepala Divisi Perencanaan dan Umum LPMUKP Endraji Tunjung Seto berharap modal kerja yang telah disalurkan bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan di Jepara.

Baca juga: Menteri Trenggono Luncurkan Varietas Baru Ikan Patin Pustina di Jambi

“Tujuh kelompok usaha yang hari ini mendapatkan bantuan permodalan mewakili sektor usaha kelautan dan perikanan. Selanjutnya, bantuan modal menjadi solusi untuk keluar dari krisis pandemi," katanya.

Pendiri CV Kembar Abadi Kholifah mengusahakan pengolahan hasil perikanan mengaku sangat terbantu dengan permodalan yang disalurkan oleh LPMUKP.

"Ini saya pertama kali memanfaatkan modal usaha LPMUKP. Pada kondisi pandemi sekarang, saya bukan hanya harus memikirkan omzet, lebih dari itu, saya juga harus memikirkan pegawai saya, bagaimana agar mereka pun bisa tetap bekerja. Alhamdulillah, bantuan modal usaha ini sangat membantu untuk mempertahankan usaha saya," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)


Menteri Trenggono Kembali Salurkan Modal Kerja ke Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan - Tribunnews.com
Klik Disini Lajut Nya

Pemerintah Lakukan Reformasi Perizinan Usaha - Republika Online

Reformasi perizinan berusaha dinilai sangat penting dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berkomitmen memperbaiki ekosistem investasi dan kemudahan berusaha dengan melakukan reformasi perizinan berusaha. Reformasi perizinan berusaha dinilai sangat penting dilakukan karena berbagai kendala perizinan masih menjadi salah satu hambatan utama masuknya investasi ke Indonesia.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, pemerintah menegaskan untuk memulai pelaksanaan reformasi perizinan berusaha di Indonesia. Bentuk reformasi perizinan berusaha diawali dengan menetapkan pendekatan berbasis risiko atau risk based approach sebagai dasar menentukan jenis perizinan berusaha.

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko mengusung konsep trust but verify. Artinya, pemerintah akan memberikan kepercayaan kepada para pelaku usaha dengan memberikan berbagai kemudahan dan kecepatan melalui berbagai terobosan dalam mendapatkan perizinan berusaha, tetapi di saat bersamaan, pemerintah juga mendorong penguatan pada pelaksanaan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan usaha.

“Penyederhanaan perizinan berusaha yang dilakukan ini, diharapkan mampu mendorong peningkatan investasi dan memacu pertumbuhan kegiatan berusaha pada gilirannya. Sekaligus mampu membuka berbagai lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan nasional Indonesia,” ujar Susiwijono melalui keterangan resmi, Kamis (29/4).

Melalui penerapan konsep perizinan berusaha berbasis risiko, kata dia, Indonesia akan memasuki babak baru dalam mekanisme layanan perizinan berusaha oleh instansi pemerintah yang dilakukan di tingkat pusat maupun daerah. Saat ini dibutuhkan suatu penyesuaian, khususnya bagi kegiatan usaha dengan tingkat risiko menengah, jenis perizinan berusaha yang dipersyaratkan berupa Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Standar.

“Pelaku usaha perlu mengenal kewajiban guna menerapkan standar usaha atau standar produk dalam pelaksanaan usahanya. Di lain sisi, pemerintah diwajibkan menetapkan standar usaha atau standar produk sebagai tindak lanjut diterbitkannya PP Nomor 5 Tahun 2021,” tuturnya.

Standar usaha atau standar produk yang telah ditetapkan ini merupakan upaya memitigasi risiko dan mencegah terjadinya bahaya yang ditimbulkan dari suatu kegiatan usaha. Maka, penyusunan standar dengan senantiasa memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan, dan lingkungan menjadi komitmen pemerintah demi memastikan kemudahan berusaha di Indonesia.

“Standar yang baik dan benar menjadi satu hal yang sangat penting. Peran Badan Standardisasi Nasional (BSN) sangat diperlukan untuk mengedukasi seluruh Kementerian atau Lembaga dalam proses penyusunan standar, serta edukasi pada tahap Penilaian Kesesuaian atas penerapan standar pelaku usaha,” jelas dia. 

Let's block ads! (Why?)


Pemerintah Lakukan Reformasi Perizinan Usaha - Republika Online
Klik Disini Lajut Nya

Pendampingan BAZNAS Kunci Perkembangan Usaha Saudagar Zmart - Republika Online

Nengsih merupakan saudagar Zmart yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Nengsih (52) adalah salah satu Saudagar Zmart binaan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) BAZNAS yang berlokasi di Jalan Raya Pekapuran, Gang Seribu, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat. Berkat semangatnya dalam mengikuti pendampingan, kini Nengsih mengalami perkembangan usaha dan peningkatan pendapatan warung Zmart.

Perjuangan Nengsih menjadi tulang punggung keluarga diawali dengan wafatnya sang suami, sosok pahlawan keluarganya sejak 2 tahun silam. Kini Nengsih harus berjuang dalam memenuhi nafkah dan sekolah untuk kedua anaknya. Menjadi penjaga toko, berjualan es seduh dan rujak ia lakoni semuanya demi senyum dan kesuksesan kedua anaknya.

Nengsih merupakan saudagar Zmart yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman dan modal usaha warung, tepat pada Oktober 2020 ia diberikan amanah dalam pengembangan usaha Zmart hasil kerja sama BAZNAS dengan UPZ Bank Permata Syariah.

Hingga saat ini, Nengsih memiliki banyak perkembangan dengan lengkapnya produk kebutuhan pokok masyarakat dan warung terlihat lebih menarik dari mulai branding Zmart serta cara pendisplayan produk yang baik. Selain itu, omzet warung saat ini mencapai Rp400 ribu hingga Rp500 ribu per hari.

Semua capaian yang dialami Nengsih merupakan buah dari pendampingan BAZNAS. Banyaknya materi materi pendampingan telah tersampaikan kepadanya seperti teknik pencatatan, teknik display produk, manajemen produk terlaris, srategi promosi dan berbagai macam materi lainnya. Ke depannya Nengsih akan selalu diberikan pendampingan intensif dalam perkembangan usahanya, sehingga Nengsih yang semulanya mustahik bisa menjadi muzaki.

Let's block ads! (Why?)


Pendampingan BAZNAS Kunci Perkembangan Usaha Saudagar Zmart - Republika Online
Klik Disini Lajut Nya

Lewat holding BUMN ultra mikro, pelaku usaha mikro akan naik kelas - Keuangan Kontan

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembentukan holding BUMN ultra mikro akan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Sebab, mereka bisa mengenal beragam produk keuangan dari lembaga formal. 

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Pahala Nugraha Mansury mengatakan, kebutuhan pelaku usaha ultra mikro sejatinya tidak sebatas pada produk pembiayaan. Padahal ada berbagai produk dan layanan yang tersedia dan bisa digunakan pelaku usaha mikro. "Perubahan pemahaman ini menurut saya bisa terjadi pasca terbentuknya holding BUMN ultra mikro nanti," kata Pahala dalam BRI Microfinance Outlook 2021, Rabu (28/4).

Dengan begitu, pembentukan holding akan memberikan pendalaman produk finansial bagi masyarakat. Bukan hanya pembiayaan, tapi juga mengenalkan produk saving, asuransi, dan lainnya. "Kalau nanti usaha ultra mikro ini mau naik kelas ke level mikro misalnya, hal ini bisa kami lakukan dan akan bermaaft juga untuk holding," tambah dia. 

Pemerintah berencana membentuk holding BUMN ultra mikro yang melibatkan Bank BRI, Pegadaian, dan PNM. Holding ini ditargetkan terealisasi pada semester kedua tahun 2021. 

Baca Juga: Melalui holding ultra mikro, UMKM bisa lepas dari jerat rentenir

Apabila holding telah terbentuk, potensi cakupan dan jenis layanan yang bisa diberikan kepada pelaku usaha bisa semakin besar. Mengingat, masing-masing anggota holding menyediakan produk dan layanan yang khas serta saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan usaha. 

Saat ini tak banyak lembaga jasa keuangan yang menggarap layanan untuk usaha ultra mikro. Padahal, jumlah pelaku usaha dan daya serap tenaga kerja pada segmen ini cukup besar.

Oleh karena itu, pemerintah mempersiapkan berbagai program untuk menyelamatkan dan mendongkrak kinerja pelaku usaha ultra mikro hingga naik kelas. Selain holding, pemerintah aktif memperluas kanal dengan pembuatan platform PaDI UMKM, pemberdayaan melalui Rumah BUMN, dan pemberian beragam subsidi serta insentif pembiayaan untuk pelaku usaha ultra mikro.

Baca Juga: Kadin yakin holding ultra mikro pacu pertumbuhan populasi pengusaha baru

Secara terpisah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut pendampingan pelaku usaha secara berkelanjutan dibutuhkan mereka. Melalui pendampingan berkelanjutan, akan semakin banyak pelaku usaha mikro yang pada akhirnya bisa naik kelas.

“Dari ekosistem pembiayaan juga penting, bagaimana agar skema pembiayaan itu terintegrasi dengan pendampingan yang terus menerus, berkelanjutan. Bagaimana juga inkubasi bisnis terintegrasi dengan pembiayaan dan modal ventura,” ujar Teten.

Namun masalah UMKM naik kelas itu juga bukan semata masalah ke akses pembiayaan saja tapi juga kapasitas produksi. Alasannya, masih banyak pelaku usaha yang tidak didukung oleh bahan baku mencukupi. 

Baca Juga: PNM: Holding BUMN ultra mikro akan tingkatkan integrasi pelaku UMKM

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Let's block ads! (Why?)


Lewat holding BUMN ultra mikro, pelaku usaha mikro akan naik kelas - Keuangan Kontan
Klik Disini Lajut Nya

Perluas kegiatan usaha, Pyridam Farma teken kontrak dengan perusahaan Korea Selatan - Investasi Kontan

Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, LG International Corp (LGI), Rabu (28/4). Kontrak dengan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan investasi itu dilakukan untuk melakukan pemasaran dan penjualan produk kesehatan LGI dan/atau afiliasinya di Indonesia. 

Kedua belah pihak sepakat melakukan kerjasama mengenai sejumlah peluang bisnis dalam bidang kesehatan, yang terkait dengan produk-produk farmasi, vitamin dan suplemen kesehatan, peralatan kesehatan dan produk konsumsi, serta peluang di bidang kesehatan lainnya. "Tujuan kerjasama ini adalah untuk memperluas kegiatan usaha perseroan," ujar Sekretaris Perusahaan Pyridam Farma Nadia Miranty Verdiana dalam keterbukaan informasi, Rabu (28/4). 

Lebih lanjut diungkapkan, sejauh ini PYFA dan LGI tidak memiliki hubungan afiliasi sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Adapun kerjasama ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha PYFA. 

Baca Juga: Perluas bisnis, Pyridam (PYFA) meneken empat perjanjian bernilai Rp 25,85 miliar

Sekadar informasi, PYFA memang tengah gencar memperluas kegiatan usahanya. Belum lama ini, melalui anak usahanya PT Pyfa Investama Medika (PIM), PYFA mengambil bagian saham baru pada Fullerton Health Indonesia Group. 

PIM telah menandatangani empat perjanjian shares subscription agreement (SSA) atau perjanjian pengambilan bagian saham baru senilai Rp 25,85 miliar. Dengan aksi ini, PIM akan tercatat sebagai pemilik saham minoritas. Sebagai gambaran, Fullerton Health Indonesia Group merupakan perusahaan kesehatan terpadu di Indonesia yang menawarkan jasa atau layanan kesehatan untuk kliennya. Layanan tersebut melingkupi medical check-ups, pelayanan kesehatan kerja, administrasi pihak ketiga dan layanan care services, bantuan medis dan jasa evakuasi medis, serta layanan kesehatan lainnya. 

Baca Juga: Emiten Farmasi Pyridam Farma (PYFA) Membidik Pertumbuhan Dua Digit

DONASI, Dapat Voucer Gratis!
Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Let's block ads! (Why?)


Perluas kegiatan usaha, Pyridam Farma teken kontrak dengan perusahaan Korea Selatan - Investasi Kontan
Klik Disini Lajut Nya

Wednesday, April 28, 2021

BRI MIcrofinance Outlook Solusi Majukan Usaha Mikro dan UKM - Republika Online

BRI terus merawat dan kembangkan industri keuangan mikro

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–-Lembaga Keuangan Mikro (LKM) menjadi salah satu solusi untuk memulihkan dan mendorong kembali pertumbuhan ekonomi saat ini. Peran LKM menjadi penting terutama di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Sebagai lembaga keuangan yang menjadi pelopor Program Microfinance di Indonesia, BRI terus berupaya untuk selalu merawat dan mengembangkan kondisi industri keuangan mikro.

Karena itu, BRI Research Institute didukung penuh oleh BRI menggelar “BRI Microfinance Outlook 2021” pada Rabu (28/4) di Jakarta. Kegiatan yang mengambil tema “Adapting Through Innovation & Synergy” ini dihadiri  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama BRI Sunarso.

BRI Microfinance Outlook 2021 merupakan salah satu wadah dan bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah ketidakpastian ekonomi. Dukungan BRI terhadap UMKM tidak akan berkurang, terlebih berdasarkan data terkini semakin terlihat bahwa peran UMKM begitu besar terhadap perekonomian nasional.

Data Kemenkop UKM per 2018 menunjukkan, jumlah pelaku usaha mikro di Indonesia ada sekitar 62 juta. Kemudian, ada 757 ribu pelaku usaha kecil, 58,6 ribu usaha menengah, dan 5,5 ribu korporasi. Kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai lebih dari 62 persen, setara dengan Rp 8.000 triliun.

Dalam pidatonya pada acara tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan harapan agar penyelenggaraan BRI Microfinance Outlook 2021 dapat memberi kontribusi nyata bagi perkembangan dunia microfinance sepanjang tahun ini. “Hubungan erat dan kerjasama dengan para stakeholders baik regional, nasional, dan global, sangat diharapkan BRI untuk memajukan perkembangan microfinance dan pemberdayaan UMKM di Indonesia dalam sebuah ekosistem yang bersinergi. Dukungan dan kolaborasi yang luar biasa ini sangat kita butuhkan, untuk bisa memperkaya wawasan kita untuk terus

menumbuhkembangkan UMKM agar tidak terjebak kalau mikro tetap mikro (atau bisa naik kelas)dan bisa mengembangkan serta mendapatkan sumber pertumbuhan baru dari level-level di bawahnya,” ujar Sunarso.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury mengungkapkan bahwa perbaikan kondisi ekonomi Indonesia terus berlanjut pada kuartal II 2021. Hal ini terlihat dari mulai terjadinya peningkatan permintaan pasokan listrik rumah tangga di Indonesia. Kondisi ini harus dipertahankan dan dimanfaatkan sebaik mungkin.

Pahala menyebut, pada 2021 ini Kementerian BUMN fokus memberi dukungan pada hal pemenuhan kebutuhan infrastruktur, pendanaan, dan akses pasar untuk pengembangan dan pemulihan UMKM. Dukungan ini diberikan baik melalui kebijakan dan aksi-aksi korporasi yang dilakukan, maupun integrasi antar BUMN-BUMN eksisting agar semakin berdaya guna untuk kemajuan UMKM.

“Kami berusaha untuk membangun digital platform dan digital services bagi UMKM. Dari segi pendanaan atau pembiayaan, salah satu inisiatif utama yang kita lakukan terkait dengan usaha Ultra Mikro (UMi) adalah bagaimana kita bisa melakukan konsolidasi BUMN untuk mendukung ekosistem ultra mikro, karena memang jumlah ultra mikro yang saat ini masih membutuhkan dana dan belum mendapatkan dana kurang lebih masih 80 persen. Kami berharap dengan konsolidasi BUMN tersebut bisa mendukung ekosistem UMi dan kita bisa melakukan pemberdayaan serta peningkatan kapabilitas, pendalaman produk finansial bukan hanya mengenai pembiayaan saja tetapi juga tentunya saving, asuransi, dan lain sebagainya. Selain itu, nantinya jika usaha ultra mikro ini mau naik kelas ke level mikro misalnya, ini bisa kita lakukan,” kata Pahala.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengungkapkan terkait UMKM ada hal-hal yang mesti dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan karena pembiayaan saja tidak cukup. “Perlu pembinaan agar UMKM bisa berproduksi lebih baik dan kualitasnya lebih bagus. Selain itu juga diperlukan channeling penjualan dan ekosistem yang lengkap,” ungkap Wimboh. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang hadir memberikan keynote speech dalam acara ini pun mengungkapkan saat ini pemerintah terus berupaya mengembangkan UMKM termasuk melahirkan wirausahawan. “Terima kasih, acara ini bagus sekali, BRI memang jagoannya UMKM, karena itu wajar banyak pujian dari dunia internasional untuk BRI sebagai bank besar,” kata Teten.

Lebih lanjut Teten mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya melahirkan wirausaha-wirausaha baru, baik existing maupun yg masih merintis. “Target kita tahun 2024 bisa 4 persen, kalau didukung dengan ekosistem pembiayaan, ekosistem kewirausahaan, dan kita fokus menarget UMKM yang mendampingi, masukkan ke inkubasi, saya kira target itu bisa tercapai,” jelas Teten.

Acara yang terselenggara dalam format hybrid webinar ini total menyajikan dua sesi dengan sub-tema Empowering Sustainable Microfinance & It’s Ecosystem, dan Boosting Innovation for Synergy in Microfinance. Pada sesi satu, narasumber yang hadir adalah Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, Adjunct Lecturer Harvard Kennedy School Cambridge USA Dr Jay Rosengard, Sosiolog Universitas Indonesia Dr. Imam Prasojo, Representatif McKinsey and Company Prateek Bhargava, dan Senior Executive Analyst OJK Dr. Roberto Akyuwen.

Pada sesi kedua webinar, pembicara yang hadir adalah Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, Representatif Cornell University, Prof. Iwan Jaya Azis, Bupati Kulon Progo H. Sutedjo, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Fintech Lending Indonesia dan CEO Dompet Sunu Widyatmoko, serta Chief Economist BRI dan Direktur BRI Research Institute Dr. Anton Hendranata.

Selain berisi dua sesi webinar, BRI Microfinance Outlook 2021 juga menjadi ajang pemaparan BRI Micro & SME Index (BMSI) Q1-2021, peluncuran sebuah platform pemberdayaan digital yang dikembangkan oleh Bank BRI untuk pelaku UMKM Indonesia yakni LinkUMKM, serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Microfinance Indonesia. Kemunculan produk dan lembaga baru ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas seluruh pemangku kebijakan untuk lebih optimal memberdayakan UMKM, dan menciptakan lebih banyak lagi pelaku usaha yang naik kelas.

 

 

 

 

Let's block ads! (Why?)


BRI MIcrofinance Outlook Solusi Majukan Usaha Mikro dan UKM - Republika Online
Klik Disini Lajut Nya

Kimia Farma (KAEF) Kaji Rights Issue atau IPO Anak Usaha Tahun Ini - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah masuk holding BUMN, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengkaji adanya rencana rights issue dan membuka potensi initial public offering (IPO) anak usahanya.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan perseroan tengah mengkaji rencana aksi korporasi pada tahun ini, 2021. Emiten bersandi KAEF ini mengkaji rencana rights issue atau penawaran modal baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

"Rencana korporasi di 2021 adalah kami sedang proses kajian bersama rencana rights issue termasuk unlock value dari subsidiary atau anak usaha [IPO]. Kami memiliki potensi Kimia Farma Ritel, maupun Laboratorium klinik dan klinik kesehatan," jelasnya, saat Public Expose, Rabu (28/4/2021).

Dia menerangkan setelah kajian terbentuk, perseroan akan menyampaikan hasilnya kepada pemegang saham pengendali yang memegang saham seri A dan seri B yakni PT Bio Farma (Persero).

Saham emiten bersandi KAEF ini dipegang 90,025 persen oleh PT Bio Farma (Persero) sebagai pemegang saham Seri A Dwiwarna yang dialihkan oleh pemerintah dan 9,975 persen dipegang publik.

Adapun, anak usaha yang bergerak di bidang ritel ada PT Kimia Farma Apotek (KFA) yang 99,99 persen dipegang oleh perseroan cucu usahanya PT Kimia Farma Lab Klinik yang dipegang sahamnya 99 persen oleh KFA.

Perseroan sangat optimistis menghadapi 2021. Namun demikian, adanya pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang harus dihadapi di tahun 2021 ini.

Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat meraih kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2021.

Fokus utama Perseroan tahun 2021 menjadi momentum pertumbuhan Perseroan dengan tata kelola yang baik yang didukung oleh 4 pilar portofolio Perseroan yaitu National Leader Manufacture, Excellent Distribution, Leading Pharmacy Retail dan Best Service Clinic & Clinical Laboratory.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan berupaya untuk menciptakan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan menjalankan digitalisasi, pengadaan yang terpusat, layanan kesehatan yang terintegrasi dan optimalisasi fasilitas produksi.

Sebagai fondasi untuk mewujudkan tujuan tersebut, Perseroan akan bertumpu pada empat pilar, yaitu riset dan pengembangan, otomatisasi dan teknologi, sumber daya manusia dan tata kelola perusahaan yang baik.


Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Konten Premium Masuk / Daftar

Let's block ads! (Why?)


Kimia Farma (KAEF) Kaji Rights Issue atau IPO Anak Usaha Tahun Ini - Bisnis.com
Klik Disini Lajut Nya

Terkuak! Erick Beberkan Nama 14 BUMN-Anak Usaha yang Mau IPO - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Menteri Erick Thohir untuk melepas perusahaan-perusahaan BUMN dan anak usahanya ke pasar modal tampaknya sudah sangat matang.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, sudah ada rencana 14 perusahaan yang akan melantai hingga beberapa tahun ke depan, lewat mekanisme penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).

Perusahaan yang akan dilepas ini berasal dari sejumlah klaster, mulai dari klaster industri energi, minyak dan gas; klaster industri kesehatan; klaster jasa keuangan; klaster industri pangan dan pupuk; klaster jasa telekomunikasi dan media; serta klaster industri mineral dan batu bara.


Berikut daftar lengkap 14 perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN yang akan melakukan IPO.

Klaster Energi, Minyak dan Gas

  1. PT Pertamina International Shipping
  2. PT Pertamina Geothermal Energi
  3. PT Pertamina Hulu Indonesia
  4. PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap
  5. PT Pertamina Hilir

Klaster Industri Kesehatan

  1. PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero)
  2. PT Bio Farma (Persero)

Klaster Jasa Keuangan

  1. PT EDC and Payment Gateway

Klaster Industri Pangan dan Pupuk

  1. PT Pupuk Kalimantan Timur

Klaster Jasa Telekomunikasi dan Media

  1. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha Telkom
  2. PT Telkom Data Center, anak usaha Telkom

Klaster Industri Mineral dan Batubara

  1. PT Inalum Operating
  2. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum atau MIND ID
  3. PT Logam Mulia

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury sebelumnya telah mengatakan kementerian memang merencanakan IPO sebanyak 13-14 BUMN dan anak usahanya hingga 4 tahun ke depan.

"Untuk 2021 akan ada 2, salah satunya adalah Mitratel kemudian adalah PGE [Pertamina Geothermal Energy] dan penggabungan dengan geothermal lainnya dengan PLN dan Geo Dipa," kata Pahala dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Rabu (14/4/2021).

Dia menyebut salah satu dari IPO ini nantinya akan menargetkan dana perolehan mencapai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.600/US$).

Sedangkan menurut kabar yang berkembang, IPO perusahaan pembangkit listrik energi terbarukan ini sebelumnya dikabarkan akan bisa menggalang dana setidaknya mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

VP Investor Relation PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Andi Setiawan mengatakan persiapan untuk IPO ini terus dilaksanakan oleh Mitratel dan Telkom.

"Bahwa saat ini kami sedang mempersiapkan IPO Mitratel, dan kami berharap Mitratel sudah siap untuk go public di akhir tahun ini. Adapun untuk timingpelaksanaannya, tentunya kami tetap memperhatikan kondisi pasar," kata Andi beberapa waktu lalu.

Sementara itu PT Pupuk Kaltim, anggota Holding BUMN Pupuk Indonesia, juga merencanakan hal yang sama.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan ini merupakan bagian dari rencana bisnis perusahaan dalam lima tahun ke depan dimana perusahaan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 35 triliun.

"Ada banyak cara bagi sebuah perusahaan mendapatkan sumber pendanaan, tidak terkecuali melalui jalur IPO. Kami di PT Pupuk Kalimantan Timur senantiasa mengkaji berbagai kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan perusahaan. Namun yang terpenting bagi kami adalah terus mempertahankan kinerja dan performa bisnis serta tata kelola perusahaan yang baik," kata Rahmad kepada CNBC Indonesia bulan lalu.

Capex ini akan digunakan perusahaan untuk beberapa pengembangan pabrik-pabriknya.


[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)


Terkuak! Erick Beberkan Nama 14 BUMN-Anak Usaha yang Mau IPO - CNBC Indonesia
Klik Disini Lajut Nya

Tuesday, April 27, 2021

Strategi Memulai Usaha Kuliner Rumahan - Okezone Economy

JAKARTABisnis kuliner rumahan tidak berbeda dengan usaha-usaha lainnya yang memerlukan strategi agar hasilnya sesuai dengan yang direncanakan. Salah satunya mengenai bagaimana cara memulainya, seperti merancang produk apa yang ingin dijual dan menentukan target konsumen.

Walaupun begitu, usaha kuliner rumahan cenderung mudah untuk dilakukan. Usaha seperti ini memiliki entry barrier rendah alias mudah ditiru orang lain. Itu sebabnya pengusaha perlu berinovasi agar menjadikan produknya unik dan laku di pasaran.

Selain mudahnya proses pembuatan produk, modal yang kecil memberikan peluang bagi siapa pun untuk memulai usaha kuliner jajanan. Usaha ini tidak mengharuskan memiliki kompetensi khusus, seseorang tanpa pendidikan tinggi pun bisa menjadi pengusaha kuliner jajanan.

Baca Juga: Ini Alasan Bisnis Kuliner Jadi Pilihan Peluang Usaha Menjanjikan

Dikutip dari buku 19 Inspirasi Bisnis Jajanan Populer dan Lauk Favorit karya Yuyun Anwar, Rabu (28/4/2021), berikut beberapa strategi untuk memulai usaha jajanan dan lauk rumahan.

1. Pahami kondisi pasar

Pengusaha wajib mengetahui kondisi pasar di bidang usaha jajanan populer sebelum memulai usaha. Kondisi yang perlu dipahami meliputi persaingan usaha, tren yang sedang berkembang, karakter usaha, dan cara memasuki pasar. Saat ini, tren makanan siap saji seperti frozen food sedang tinggi, karena masyarakat cenderung mengutamakan kepraktisan.

2. Ciptakan perbedaan unik pada produk

Salah satu upaya membuat produk mudah diingat konsumen adalah menciptakan perbedaan atau keunikan produk. Hal ini penting karena pelaku usaha kuliner sangat banyak. Cari kelebihan apa yang ada dalam produk sehingga konsumen bisa menyukai produk tersebut.

Baca Juga: Anjuran Nabi Muhammad SAW tentang Cara Berdagang yang Berkah

3. Hitung target pasar

Target pasar yang jelas berkaitan dengan jumlah investasi dan biaya yang akan dikeluarkan. Jika modal minim, sebaiknya dimulai dengan skala kecil, karena usaha kuliner rumahan seperti ini cenderung fleksibel.

4. Tentukan target penjualan

Pengusaha harus menentukan arah penjualan produk, seperti pemilihan tempat dan merumuskan segmentasi pasar dengan melihat pendapatan atau perilaku konsumen.

5. Hitung investasi peralatan yang dibutuhkan

Setelah menetapkan pasar dan segmentasi, perlu dihitung kebutuhan investasi. Perhitungan investasi peralatan berkaitan dengan tahap penentuan harga jual produk.

Let's block ads! (Why?)


Strategi Memulai Usaha Kuliner Rumahan - Okezone Economy
Klik Disini Lajut Nya

Tahapan Persiapan Renovasi Rumah untuk Tempat Usaha - Okezone Economy

JAKARTARumah tinggal digunakan sebagai kediaman atau tempat berkumpul keluarga. Namun, seiring dengan perkembangan usaha, rumah pun dapat dijadikan rumah usaha. Untuk itu, tidak jarang sebuah rumah direnovasi sebagai tempat usaha atau bisnis pemiliknya.

Dikutip dari buku Renovasi Rumah Menjadi Rumah Usaha karya Gatut Susanta, Senin (26/4/2021), ada beberapa alasan pengusaha memilih usaha di rumah. Alasan berikut mungkin bisa menjadi pertimbangan bagi calon pengusaha untuk memutuskan bekerja di rumah saja dibanding menyewa toko atau ruko.

- Adanya peluang target pasar di lingkungan rumah

- Karakter lingkungan sekitar sudah dikenal sehingga memberi pengaruh baik terhadap psikologi pengusaha, menambah semangat dan percaya diri

Baca Juga: Renovasi Rumah Jadi Homestay, Warga Ikut Nikmati Kue Pariwisata

- Ada banyak pilihan jenis usaha yang dapat dilakukan di rumah tanpa harus bermodal besar untuk beli toko atau ruko di tempat lain

- Sulitnya mendapat modal untuk menunjang usaha

- Waktu renovasi lebih singkat dibanding membangun baru sehingga usaha dapat segera berjalan

- Anggota keluarga dapat dimaksimalkan menjadi bagian usaha sehingga dapat menghemat pengeluaran untuk karyawan.

 Baca Juga: 4 Tips Membuat Rumah Tetap Hangat saat Musim Hujan

Ketika memutuskan untuk merenovasi rumah jadi tempat usaha, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu menentukan jenis usaha yang akan dipilih, memperhitungkan biaya anggaran, dan mempersiapkan modal.

Sebelum melakukan renovasi rumah untuk kegiatan usaha, yang perlu dipelajari terlebih dahulu adalah kondisi lingkungan sekitar, sehingga dapat ditentukan jenis usaha yang sesuai dengan kondisi perumahan. Hal ini juga berimplikasi kepada penentuan target pasar atau segmentasi usaha.

Let's block ads! (Why?)


Tahapan Persiapan Renovasi Rumah untuk Tempat Usaha - Okezone Economy
Klik Disini Lajut Nya

Gojek Bagikan Bocoran Tren Bisnis Ramadhan untuk Pelaku Usaha - detikFinance

Jakarta -

Gojek membagikan tren bisnis menarik selama Ramadhan agar pelaku UMKM dapat memaksimalkan penjualan dan menjangkau lebih banyak pelanggan di platform digital. Beberapa temuan menarik antara lain,

1. Pesanan Makanan Online Tumbuh di Ramadhan

Jumlah pemesanan makanan via layanan GoFood mengalami tren pertumbuhan positif selama Ramadhan 2020 lalu, terutama sejak minggu kedua hingga akhir bulan. Hal ini menunjukkan masyarakat sangat mengandalkan layanan pesan antar online guna memenuhi kebutuhan selama Ramadan.

Oleh karena itu, para pelaku usaha dapat menggunakan strategi promosi yang efektif menarik pelanggan, termasuk menyediakan opsi menu Traktir Driver yang memberi kesempatan pelanggan untuk berbagi kasih dan efektif meningkatkan nilai transaksi. Hal ini dapat dilakukan pelaku usaha untuk mengoptimalkan kesempatan di bulan Ramadhan.

2. Hijab Jadi Barang Ritel Paling Diincar Selama Ramadhan

Data Gojek menunjukkan peningkatan transaksi hijab di bulan Ramadhan tahun lalu mengalami peningkatan hingga lebih dari 125% dibandingkan dengan sebelum Ramadhan. Sejalan dengan tren ini, konsumen turut mengeluarkan dana lebih untuk belanja pada kategori pakaian dan aksesori serta barang penunjang aktivitas di rumah seperti alat kesenian melukis, buku, serta alat olahraga.

3. Hampers Tingkatkan Omzet di Bidang Jasa

Selama pandemi, pemilik usaha jasa turut menjual produk-produk yang mereka gunakan langsung ke pelanggan, hal ini terlihat pada peningkatan tren pembelian produk kecantikan dari salon, serta obat dan multivitamin penunjang kesehatan. Di momen Ramadhan, pelaku usaha dapat menggabungkan produk jasanya menjadi hamper dengan harga sesuai target pasar.

Temuan yang berdasarkan data internal Gojek saat Ramadhan di tahun lalu terangkum di e-book yang dapat diunduh di situs Gojek. Selain itu, UMKM juga dapat mengakses berbagai insight serta pelajaran di pelatihan Akademi Mitra Usaha Gojek yang menaungi berbagai komunitas mulai dari Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), A Cup of Moka (ACOM), Bincang Biznis GoBiz, hingga Temu Midtrans. Akademi Mitra Usaha juga akan mengadakan rangkaian webinar edukatif selama Ramadan 2021 yang diharapkan dapat menjadi wadah edukasi interaktif bagi pelaku usaha untuk membahas tren Ramadan saat ini.

VP Merchant Marketing Gojek Bayu Ramadhan mengungkap inisiatif ini ditujukan untuk pelaku usaha. Ia berharap para pelaku usaha dapat menyusun strategi bisnis yang tepat di masa menantang pandemi COVID-19 dengan mengenal pola bisnis selama Ramadhan dan mendapatkan pelatihan langsung oleh para ahli di bidangnya.

"Kami berkomitmen untuk turut memberikan dukungan selain teknologi yang memajukan bisnis UMKM. Akademi Mitra Usaha merupakan langkah untuk mendampingi pelaku usaha agar lebih cepat beradaptasi di platform digital. Wadah edukasi dari Gojek yang menaungi beragam komunitas ini ditujukan untuk pelaku usaha dari berbagai kalangan, dari yang baru memulai bisnis hingga yang ingin naik kelas dan mengeluarkan inovasi baru," jelas Bayu dalam keterangan tertulis, Selasa (27/4/2021).

Untuk informasi lebih lanjut mengenai materi lengkap tren bisnis Ramadan 2021 , para pelaku usaha bisa mengaksenya melalui tautan berikut ini melajubersamagojek.com/sedekahramadan

Simak juga 'Mudik Dilarang, Menparekraf Siapkan 3 Strategi untuk Pelaku Usaha':

[Gambas:Video 20detik]

(mul/ega)

Let's block ads! (Why?)


Gojek Bagikan Bocoran Tren Bisnis Ramadhan untuk Pelaku Usaha - detikFinance
Klik Disini Lajut Nya

BSI Dorong Pelaku Usaha Mikro Go Digital - Validnews

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI memperkuat komitmen mengembangkan sektor usaha mikro. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan pada platform digital bernama Mikro Go Digital.

Direktur Retail Banking BSI, Kokok Alun Akbar mengatakan, pelatihan tersebut dilakukan untuk membantu pelaku UMKM di masa pandemi agar dapat terus memasarkan produksinya baik secara luring maupun daring. Pelatihan ini dilakukan BSI bekerja sama dengan marketplace Shopee.

"Pelatihan yang bekerja sama dengan Shopee ini sangat penting, agar pelaku usaha mikro binaan BSI dapat beradaptasi dengan kondisi dan perkembangan digital," kata Kokok Alun dalam keterangan di Jakarta, Selasa (27/4).

Ia menambahkan, ada sebanyak 550 pelaku usaha mikro yang menjalani pelatihan pada program ini, agar bisa mulai mengembangkan bisnis secara online.

Selain itu, BSI juga memudahkan akses permodalan kepada para pelaku UMKM dengan menyalurkan pembiayaan mikro melalui platform e-commerce Shopee.

Kokok menyampaikan, konsistensi BSI membantu pelaku usaha mikro juga ditunjukkan dengan tumbuhnya nilai pembiayaan yang disalurkan perusahaan sepanjang awal tahun ini.

Pada periode Januari hingga Maret 2021, penyaluran pembiayaan mikro BSI mencapai Rp2,32 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 116,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

"Kami akan terus konsisten mengembangakan sektor usaha mikro. Harapan kami, dengan terus berkembangnya usaha mikro, maka perekonomian nasional dapat semakin kokoh dan terus tumbuh baik secara berkelanjutan," ujar Kokok.

Sekadar informasi, Bank Syariah Indonesia merupakan bank hasil penggabungan dari tiga bank Syariah milik BUMN, yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRIsyariah Tbk yang mulai beroperasi pada 1 Februari 2021.

Penggabungan ini menyatukan kekuatan ketiga bank syariah tersebut dan bertujuan untuk mengoptimalkan potensi keuangan dan ekonomi syariah Indonesia yang besar.

Didukung sinergi dengan perusahaan induk yakni Mandiri, BNI, dan BRI, serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu dari sepuluh bank Syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga:

Bank Syariah Indonesia berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BRIS. Pasca merger, Bank Syariah Indonesia adalah bank syariah terbesar di Indonesia.

Per Desember 2020, Bank Syariah Indonesia memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, Dana Pihak Ketiga atau DPK mencapai Rp 210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun. Selain itu, laba terkonsolidasi Bank Syariah Indonesia per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun.

Dengan kinerja finansial tersebut, Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar sepuluh besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.300 kantor cabang, lebih dari 2.400 jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20 ribu karyawan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Seluruh aset dan kekuatan ini akan dioptimalkan Bank Syariah Indonesia untuk memberikan layanan dan produk finansial syariah yang lengkap dalam satu atap untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan nasabah dari berbagai segmen. Mulai dari UMKM, ritel, komersial, wholesale, dan korporasi baik dalam maupun luar negeri. (Fitriana Monica Sari)

Let's block ads! (Why?)


BSI Dorong Pelaku Usaha Mikro Go Digital - Validnews
Klik Disini Lajut Nya

Diversifikasi Usaha, RAJA Bangun LPG Terminal di Rembang - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Rukun Raharja Tbk. akan membangun temporary discharge Terminal LPG Pelabuhan Rembang sebagai salah satu upaya diversifikasi usaha.

Pembangunan itu akan dilakukan melalui entitas usaha perseroan, PT Heksa Energi Mitraniaga (HEMA), yang telah ditunjuk sejak November 2020 untuk membangun fasilitas temporary bulk LPG yang terletak Terminal Sluke di pelabuhan Rembang. Pembangunan itu akan dimulai pada akhir April 2021 dan ditargetkan rampung dan beroperasi pada September 2021.

Direktur Rukun Raharja Oka Lesmana mengatakan bahwa pembangunan LPG terminal ini merupakan salah satu strategi bisnis yang telah disiapkan oleh perseroan pada 2021.

“Diversifikasi bisnis dalam industri gas merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan bagi masa depan perseroan,” ujar Oka dikutip dari keterangan resminya, Selasa (27/4/2021).

Adapun, emiten berkode saham RAJA itu telah memperoleh fasilitas dari bank dan menyiapkan pendanaan internal untuk proyek itu. Kendati demikian, RAJA tidak menyebutkan secara rinci total investasi yang digelontorkan untuk proyek itu.

Dalam proyek itu, fasilitas yang akan dibangun adalah fasilitas dermaga sandar tanker LPG berkapasitas maksimum 8.000 DWT, fasilitas filling station truck LPG beserta fasilitas pendukungnya dengan kapasitas penyaluran LPG mencapai 800 MT – 1.000 MT per hari.

Pembangunan LPG terminal ini bertujuan untuk menjadi salah satu fasilitas yang akan mendistribusikan LPG di wilayah Jawa Tengah yang nantinya penyaluran LPG dari terminal ini akan memenuhi kebutuhan supply LPG ke berbagai lokasi SPBE – SPPBE dan agen industri di wilayah Jawa Tengah.

Selain itu, pembangunan ini juga diharapkan dapat menjamin kelancaran kebutuhan distribusi bulk LPG secara berkesinambungan, termasuk untuk menjaga ketersediaan operasional distribusi di saat kendala operasional yang mungkin terjadi pada dua fasilitas supply point existing lainnya di Jawa Tengah.


Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Konten Premium Masuk / Daftar

Let's block ads! (Why?)


Diversifikasi Usaha, RAJA Bangun LPG Terminal di Rembang - Bisnis.com
Klik Disini Lajut Nya

Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo - Solopos.com

[unable to retrieve full-text content] Modal Kecil, Ini Ide Usaha Handmade dari Bahan Semen ala Warga Laweyan Solo    Solopos.com Modal Ke...